Tel Aviv, 11 Dzulhijjah 1436/25 September 2015 (MINA) – Kabinet keamanan Israel pada Kamis (24/9) memutuskan untuk memperluas izin bagi polisi untuk menembak pelaku pelempar batu.
“Kabinet keamanan telah memutuskan mengizinkan polisi menggunakan peluru tajam terhadap orang-orang yang melempar batu dan bom molotov saat nyawa orang ketiga (Yahudi sipil) terancam dan tidak lagi hanya ketika polisi yang terancam,” kata sebuah pernyataan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Netanyahu secara terbuka “menyatakan perang” pada pelempar batu dan bom bensin, terutama setelah seorang pengendara warga Israel meninggal awal bulan ini akibat lemparan batu, Nahar Net melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kabinet keamanan bertemu untuk memutuskan langkah-langkah memperkuat aturan terhadap demonstran Palestina yang melemparkan batu dan bom molotov setelah polisi melaporkan 13 warga Palestina, termasuk sembilan anak, ditangkap Rabu malam.
Baca Juga: Banyak Tentara Israel Kena Mental Akibat Agresi Berkepanjangan di Gaza
“Kami telah memutuskan untuk menghukum lebih berat pelempar batu dewasa dengan hukuman minimal empat tahun penjara dan juga denda lebih besar untuk anak-anak dan bagi orang tua mereka,” kata pernyataan itu.
Sanksi itu berlaku bagi semua warga yang berada di wilayah pendudukan Israel. (T/P001/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Dipimpin Ekstremis Ben-Gvir, Ribuan Pemukim Yahudi Serbu Masjid Ibrahimi