Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Pertahankan Pasukan di Suriah untuk “Israel Raya”

sri astuti Editor : Bahron Ans. - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

0 Views

Menteri Keamanan Israel yang Baru Israel Katz (foto: dok MINA)

Tel Aviv, MINA – Menteri Pertahanan Israel menyatakan pasukan pendudukan Israel akan tetap dipertahankan berada di wilayah Suriah di sekitar Gunung Hermon untuk mewujudkan “Israel Raya”, selain itu juga untuk menegaskan bahwa kehadiran militer diperlukan demi “melindungi” kota-kota dan desa-desa Israel.

Pengumuman ini memperkuat niat Israel untuk secara ilegal mempertahankan tanah yang dirampas dari tetangganya, bahkan ketika perundingan yang dimediasi AS antara Damaskus dan Tel Aviv terus berlanjut.

“IDF akan tetap berada di puncak Gunung Hermon dan di zona keamanan yang diperlukan untuk melindungi permukiman Golan dan Galilea dari ancaman yang membayangi pihak Suriah sebagai pelajaran utama dari peristiwa 7 Oktober,” tulis Menteri Pertahanan Israel Katz dalam sebuah unggahan di X.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengutuk serangan terbaru pada Senin (25/8), di mana pasukan Israel mengerahkan 11 kendaraan dan sekitar 60 tentara untuk menduduki Tal Bat al-Warda, sebuah puncak bukit strategis di kaki Gunung Hermon.

Baca Juga: Tentara Israel Lanjutkan Serangan Lintas Batas ke Suriah Selatan

Damaskus mengatakan langkah tersebut merupakan “pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Republik Arab Suriah”, dan memperingatkan bahwa agenda ekspansionis Israel meningkatkan ketidakstabilan regional.

Israel telah berulang kali melancarkan serangan udara di seluruh wilayah Suriah sejak jatuhnya Bashar al-Assad tahun lalu, yang menargetkan lokasi sipil dan militer, termasuk Kementerian Pertahanan di Damaskus dan wilayah di dekat istana presiden.

Serangan-serangan ini, di samping aneksasi wilayah Israel yang semakin meluas, mencerminkan apa yang digambarkan para analis sebagai bagian dari proyek yang lebih luas: melemahkan Suriah, memecah belah dunia Arab, dan memperkuat dominasi Israel.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah sering menggunakan bahasa alkitabiah untuk membenarkan ekspansi tersebut, menggambarkan dirinya sedang menjalankan “misi historis dan spiritual” dan menyatakan keterikatannya yang mendalam pada visi “Tanah Perjanjian” dan Israel Raya.

Baca Juga: Arab Saudi Kecam Serangan Israel ke Wilayah Suriah

Dengan menempatkan pasukan di dalam wilayah Suriah dan memperkuat Gunung Hermon, Israel dianggap tidak hanya mengatasi apa yang disebutnya “masalah keamanan”, tetapi juga memajukan proyek kolonialnya yang telah lama berjalan untuk memecah Suriah menjadi negara yang lemah dan mudah diatur, yang tunduk pada kepentingan Israel.

Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan Damaskus telah berulang kali menuntut diakhirinya agresi Israel. Eskalasi berbahaya ini dianggap sebagai ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan regional.

Namun, dengan kekuatan Barat yang terus melindungi Israel secara diplomatis, Tel Aviv terus melanjutkan pendudukan dan kampanye pengebomannya, yang menegaskan penolakannya terhadap hukum internasional dan kedaulatan regional.[]

Mi’raj News Agency (MINA) 

Baca Juga: 25 Negara Hentikan Sementara Pengiriman Paket ke AS Usai Aturan Baru Trump Soal Pajak

Rekomendasi untuk Anda