Israel Pertimbangkan Rencana Penyelidikan Oleh Mahkamah Pidana Internasional

Yerusalem, MINA – Pemerintah Israel menggelar pertemuan khusus pada Selasa (6/4) untuk mempertimbangkan tanggapan terhadap keputusan Mahkamah Pidana Internasional yang akan melakukan penyelidikan atas kejahatan Israel di dalam wilayah pendudukan.

Saluran berita berbahasa Ibrani Kan 11, yang dikutip media Safa melaporkan, pertemuan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan berlangsung dua hari, sebelum batas waktu yang diberikan kepada “Israel” untuk menanggapi pemberitahuan guna memulai penyelidikan.

Saluran berita itu mengatakan, kementerian luar negeri dan militer cenderung mendukung tanggapan atas laporan pengadilan pidana tersebut.

Sebaliknya, situs berita Ibrani “Walla” menyatakan, pihak berwenang yang kompeten dalam urusan keamanan dan luar negeri Israel mengadakan beberapa pertemuan selama beberapa pekan terakhir.

Pertemuan tersebut termasuk konsultasi mengenai strategi untuk menanggapi keputusan pengadilan untuk membuka penyelidikan atas kejahatan Israel.

Walla mengindikasikan pertemuan tersebut memutuskan untuk menaikkan rekomendasi ke tingkat politik untuk mengirim catatan laporan yang elegan dan obyektif ke Mahkamah Internasional dalam upaya untuk membujuknya agar membatalkan penyelidikan, tetapi secara politik akan diklarifikasi pada sidang hari Selasa ini.

Sementara, mengutip sumber keamanan menyebutkan, tidak ada kewenangan bagi Pengadilan Internasional untuk menyidangkan kasus-kasus di wilayah pendudukan, menyerukan upaya untuk membujuk Jaksa baru dari Pengadilan Internasional, “Karen Khan”, untuk mempelajari kembali keputusan pengadilan tersebut, dalam kasus ini.

Sumber tersebut menyatakan keyakinan mereka, jika tingkat politik Israel mengadopsi rekomendasi dari urusan keamanan dan luar negeri, maka ada peluang untuk membatalkan keputusan untuk membuka penyelidikan.

Pengadilan Kriminal Internasional telah mengirimkan pemberitahuan kepada pendudukan Israel sekitar sebulan yang lalu, memberitahukan niatnya untuk membuka penyelidikan atas kejahatannya di wilayah pendudukan, dan memberikan waktu satu bulan untuk menanggapi apakah mereka ingin menyelidiki kejahatan tersebut sendiri atau tidak.

Pembahasan berkisar pada tiga kasus yang hendak diselidiki pengadilan, yaitu: pembangunan permukiman di Tepi Barat, kejahatan Israel dalam perang di Gaza pada tahun 2014, selain kejahatan terhadap demonstran selama aksi pemulangan. (T/B04/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)