Ramallah, MINA – Pasukan Israel pada hari Senin (23/10) merampas dan mengambil alih tanah Palestina di dekat pemukiman Halamish, Desa Nabi Saleh, sebelah barat laut Ramallah, seorang aktivis setempat mengatakan.
Mohammad Tamimi, dari komite anti-permukiman, mengatakan kepada WAFA yang dikutip MINA, petani dari desa Nabi Saleh terkejut mengetahui saat datang ke tanah mereka untuk memanen buah zaitun tentara Israel melarang mereka masuk dan memerintahkan petani untuk kembali.
“Tentara tersebut memberitahukan kepada petani bahwa tanah mereka akan disita untuk alasan keamanan, alasan yang selalu digunakan Israel untuk membenarkan semua tindakan ilegal tersebut,” katanya.
Menurut Tamimi, perampasan tanah jelas dimaksudkan untuk memperluas penyelesaian pembangunan pemukiman Halamish, yang telah diperluas di daerah itu dengan merampas daerah desa Palestina sejak tiga pemukim Israel terbunuh di pemukiman oleh seorang penyerang Palestina beberapa bulan yang lalu.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
“Komite anti-pemukiman akan menentang tindakan sewenang-wenang ini,” tegasnya.
Pembangunan permukiman Yahudi oleh Israel di atas tanah Palestina memang telah mendapat kecaman dari berbagai pihak, termasuk PBB. Namun hal tersebut tak menghentikan proyek pembangunan.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam kunjungannya ke Israel dan Palestina belum lama ini juga menyoroti isu ini. Menurutnya, pembangunan permukiman Yahudi dan okupasi tanah Palestina merupakan penghambatan untuk mencapai kedamaian atau solusi dua negara. (T/B05/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah