Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Rencanakan Bangun 2.749 Unit Permukiman Ilegal Baru di Tepi Barat

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 15 detik yang lalu

15 detik yang lalu

0 Views

Pemandangan konstruksi di Ramot, permukiman Yahudi di Yerusalem Timur. [Foto: Anadolu Agency]

Tepi Barat, MINA – Pendudukan Israel berencana untuk membangun 2.749 unit permukiman baru di Tepi Barat yang diduduki dalam waktu enam pekan, kata kelompok anti-permukiman Israel pada hari Senin (13/1).

“Jika rencana pekan ini disetujui, itu berarti 2.749 unit rumah akan dibangun dalam waktu satu setengah bulan,” kata Peace Now, yang memantau aktivitas permukiman, Anadolu Agency melaporkan

Organisasi tersebut mencatat, dengan kecepatan ini, tahun 2025 akan menjadi jumlah rekor unit permukiman yang dibangun di Tepi Barat, dengan rata-rata 1.800 unit per bulan.

Menurut Peace Now, Dewan Perencanaan Tinggi (HPC) Administrasi Sipil Israel dijadwalkan bertemu pada hari Rabu untuk menyetujui pembangunan 372 unit rumah di permukiman Beitar Illit, sebelah selatan Yerusalem.

Baca Juga: Otoritas Pengelola Air Gaza: Israel Blokade Air sebagai Senjata

“Pertemuan ini merupakan bagian dari tren terkini berupa sesi pekanan untuk mempromosikan rencana pembangunan permukiman, sementara tidak ada diskusi serupa yang dilakukan untuk menyetujui pembangunan Palestina di Area C,” kata organisasi tersebut.

Area C, yang mencakup sekitar 60 persen dari Tepi Barat yang diduduki, berada di bawah kendali penuh Israel.

Perjanjian Oslo 1995 membagi Tepi Barat yang diduduki menjadi tiga area Area A di bawah kendali penuh Palestina, Area B kendali keamanan di bawah Israel, kendali sipil dan administratif Palestina, serta Area C di bawah kendali penuh sipil, administratif, dan keamanan Israel.

Peace Now mengatakan sejak pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu saat ini menjabat pada akhir tahun 2022, jumlah unit permukiman yang disetujui di Tepi Barat mencapai rekor.

Baca Juga: Pejuang Palestina Berhasil Bunuh dan Lukai 25 Tentara Penjajah Israel di Rafah

“Pada tahun 2023, HPC menyetujui 12.349 unit rumah, menjadi rekor tertinggi. Pada tahun 2024, 9.884 unit rumah disetujui,” tambahnya.

Kelompok anti-permukiman mengatakan peralihan ke persetujuan pekanan berasal dari perubahan politik yang diperkenalkan oleh pemerintah Netanyahu yang pada bulan Juni 2023, menghapus persyaratan persetujuan menteri pertahanan di setiap tahap perencanaan permukiman.

Sebelumnya, rencana pembangunan permukiman memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari menteri pertahanan, tetapi dalam beberapa tahun terakhir, menteri membatasi sesi perencanaan menjadi sekitar empat kali per tahun, menyetujui ribuan unit di setiap sesi.

Namun, dalam beberapa pekan terakhir, prosesnya telah berubah secara signifikan, dengan HPC bertemu setiap pekan untuk menyetujui ratusan unit permukiman di setiap sesi.

Baca Juga: Program Shafwah Al-Hufadz Haifa Wisuda 112 Penghafal Quran

“Pendekatan sistematis ini bertujuan untuk menormalkan perencanaan permukiman dan menarik lebih sedikit perhatian dan kritik publik dan internasional,” kata Peace Now.

Masyarakat internasional, termasuk PBB, menganggap permukiman Israel ilegal menurut hukum internasional. PBB telah berulang kali memperingatkan bahwa perluasan permukiman yang berkelanjutan mengancam kelangsungan solusi dua negara, sebuah kerangka kerja yang dipandang sebagai kunci untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.

Pada bulan Juli 2024, Mahkamah Internasional menyatakan pendudukan Israel selama puluhan tahun di tanah Palestina adalah ilegal dan menuntut evakuasi semua permukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. []

 

Baca Juga: Ketua Komisi Urusan Tahanan Palestina Komunikasikan Kesepakatan Pertukaran Tahanan Palestina

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda