Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Rencanakan Bangun Kereta Gantung di Al-Quds

Ali Farkhan Tsani - Senin, 29 Agustus 2016 - 13:23 WIB

Senin, 29 Agustus 2016 - 13:23 WIB

441 Views

Al-Quds, 26 Dzulqa’dah 1437/29 Agustus 2016 (MINA) – Pemerintah Israel merencanakan untuk membangun jaringan kereta gantung di jalur utama kota Al-Quds, harian Israel Haaretz melaporkan.

Disebutkan oleh World Bulletin, stasiun utama akan ditempatkan di lingkungan Silwan, pingiran Al-Quds Timur, sekitar 300 meter dari kompleks Masjid Al-Aqsha.

Menurut rencana, kereta gantung akan mencakup empat pemberhentian utama, yaitu: Al-Quds Barat, Kedem, Silwan, dan gerbang Al-Jadeed.

Walikota Israel di Al-Quds, Nir Barkat mengatakan proyek bukan hanya akan melayani keperluan ekonomi dan pariwisata, tetapi juga tujuan ideologis.

Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian

“Kereta akan menandakan siapa yang benar-benar memiliki kota ini,” kata Barkat.

Ia menambahkan, tim masih bekerja pada tahap perencanaan dan akan mengumumkannya saat sudah siap.

Rencana Israel itu segera memicu kecaman dan penentangan pihak Palestina.

Syaikh Najeh Bkerat, Kepala Departemen Naskah dan Warisan Masjid Al-Aqsa, memperingatkan rencana Israel itu bertujuan untuk mencengkeram kota suci Al-Quds.

Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza

“Setelah sekitar Al-Quds dipenuhi dengan permukiman Israel ilegal dan melakukan penggalian di bawah Masjid Al-Aqsa, Israel sekarang berusaha memasang kontrol dari langit kota,” kecamnya.

Israel menduduki Al-Quds dan Tepi Barat selama Perang Timur Tengah 1967. Kota ini kemudian dianeksasi pada tahun 1980, dan mengklaim itu sebagai ibukota negara Yahudi, dalam sebuah aksi yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.

Hukum internasional menyebutkan, Tepi Barat dan Al-Quds sebagai “wilayah yang diduduki” dan menganggap semua pembangunan permukiman Yahudi di tanah itu adalah tidak sah. (T/P4/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya

 

Rekomendasi untuk Anda