Paris, MINA – Memasuki tahun 2019, Israel secara resmi meninggalkan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) yang bermarkas di Paris, Perancis.
Penarikan mulai berlaku pada tengah malam waktu Paris atau pukul 01:00 di Israel.
“UNESCO adalah badan yang terus-menerus menulis ulang sejarah, termasuk dengan menghapus koneksi Yahudi terhadap Yerusalem,” kata Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon kepada Times of Israel, Senin (31/12).
“Ini rusak dan dimanipulasi oleh musuh-musuh Israel, dan terus-menerus memilih satu-satunya negara Yahudi untuk penghukuman. Kami tidak akan menjadi anggota organisasi yang dengan sengaja bertindak melawan kami,” katanya.
Baca Juga: Ben Gvir Ancam akan Eksekusi Tahanan Palestina
Pada bulan Oktober 2017, hanya beberapa hari setelah pemerintah Amerika Serikat (AS) mengumumkan penarikannya dari UNESCO, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa ia mengikuti pimpinan AS.
Presiden AS Donald Trump membawa negaranya keluar dari UNESCO karena pembelaannya terhadap Israel.
Israel bergabung dengan UNESCO pada 16 September 1949. Israel merupakan tempat bagi enam Situs Warisan Dunia UNESCO, beberapa di antaranya Masada, Kota Tua Acre, Kuil Bahai di Haifa, dan “Kota Putih” Tel Aviv.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri di Yerusalem mengatakan, situs-situs itu akan tetap ada dalam daftar. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Parlemen Israel Sahkan RUU Aneksasi, Tepi Barat di Ujung Bahaya
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Israel Setujui Pembacaan Awal RUU Aneksasi Tepi Barat
















Mina Indonesia
Mina Arabic