Tel Aviv, 29 Rabi’ul Akhir 1437/ 8 Februari 2016 (MINA) – Sumber militer Israel mengungkapkan bahwa campur tangan Rusia di Suriah bertujuan membagi negara itu menjadi dua kawasan, satu di bawah kendali rezim Bashar Al-Assad dan lainnya di bawah kendali Islamic State (ISIS/Daesh).
Radio Tentara Israel mengutip sumber di Tel Aviv pada Senin (8/2) yang mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin percaya bahwa menjaga ISIS di sebagian wilayah Suriah melayani kepentingan rezim Rusia dan Assad.
Hal ini karena memberikan legitimasi internasional kepada Assad agar tetap berkuasa, demikaian MEMO yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
“Penargetan sengaja Rusia terhadap pasukan oposisi moderat merupakan upaya untuk mencapai konfrontasi yang jelas dan permanen antara rezim Assad dan ISIS,” kata sumber tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Sumber Tel Aviv itu menilai, pengeboman Rusia di Aleppo dan Latakia yang intens bertujuan untuk memperluas daerah kontrol rezim dan daerah konfrontasi langsung dengan ISIS.
Menurut sumber-sumber Israel, dengan pencapaian ini, Putin ingin memastikan rezim Assad bagian dari solusi, bukan dari masalah. (T/hna/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza