Tel Aviv, MINA – Media-media Israel pada Kamis (17/10) terus-menerus mempublikasikan foto-foto jasad yang diduga adalah pemimpin Hamas yang baru Yahya Sinwar.
Dari pantauan MINA di beberapa media online Israel maupun media sosial, foto tersebut tampak jasad seorang yang ada di reruntuhan bangunan setelah dibom oleh pasukan Zionis Israel.
Dalam foto-foto itu, seorang pria yang sangat mirip dengan Sinwar terlihat tergeletak tak bernyawa di reruntuhan bangunan yang hancur dengan luka serius di tengkorak.
Hingga berita ini ditulis, identitas jasad dalam foto tersebut belum dapat dipastikan
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza
Dilansir Sky News, militer Israel (IDF) menyatakan tidak ada tanda-tanda sandera di lokasi serangan tersebut.
Meskipun demikian pihak Israel masih belum mengeluarkan pernyataan resmi apakah jasad tersebut benar-benar Yahya Sinwar. Namun di media sosial sudah ramai membicarakannya.
Pada 29 September lalu, pihak Israel juga mengatakan bahwa Yahya Sinwar tewas dalam sebuah penyerangan.
Sinwar telah memimpin Hamas di Gaza sejak 2017, setelah bergabung dengan kelompok tersebut pada awal 1980-an.
Baca Juga: Hamas Tegaskan, Tak Ada Lagi Pertukaran Tawanan Israel Kecuali Perang di Gaza Berakhir
Pria berusia 62 tahun itu mengambil alih kepemimpinan penuh Hamas setelah pembunuhan Ismail Haniyeh, yang merupakan kepala biro politik kelompok tersebut, di Iran pada Juli lalu.
Yahya Sinwar lahir di kamp pengungsi Khan Younis di Gaza selatan pada tahun 1962.
Keluarganya adalah pengungsi dari Majdal Askalan, atau yang kemudian menjadi Ashkelon, setelah berdirinya Israel pada tahun 1948.
Sinwar menghabiskan 22 tahun hidupnya di penjara Israel, karena diduga merencanakan penculikan dan pembunuhan dua tentara Israel pada tahun 1988. Ia dibebaskan pada tahun 2011 sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan.
Baca Juga: Hamas: Rakyat Palestina Tak Akan Kibarkan Bendera Putih
Ia memanfaatkan waktunya di penjara untuk menjadi fasih berbahasa Ibrani.
Yahya Sinwar dituduh pihak Israel sebagai dalangnya serangan 7 Oktober 2023.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Makin Terisolasi di Tengah Penurunan Jumlah Penerbangan