Ramallah, MINA – Israel sepakat untuk membebaskan tahanan Palestina yang mogok makan, Hisham Abu Hawash, membuat tahanan itu mengakhiri 141 hari mogok makannya secara berturut-turut.
Dengan arahan Presiden Mahmoud Abbas dan tindak lanjut yang kuat dari Badan Intelijen Umum, dicapai kesepakatan dengan pihak Israel pada Selasa malam (4/1), WAFA melaporkan.
Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan dalam sebuah pernyataan mengatakan, Abu Hawash mengakhiri mogok makannya setelah mencapai kesepakatan dengan otoritas pendudukan Israel. Penahanan administratifnya akan diakhiri dan dia akan dibebaskan pada 26 Februari.
Abu Hawash, 40, dari kota Dura, selatan Hebron, ditahan pada 27 Oktober 2020. Segera setelah penangkapannya, perintah penahanan administratif dikeluarkan untuk jangka waktu enam bulan dan diperbarui beberapa kali. Dia sudah menikah dan sebagai ayah dari lima anak. Kesehatannya telah mencapai tahap kritis karena mogok makannya.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) mengatakan, perlawanan Abu Hawash telah membawa masalah bagi Israel.
Penentangan terhadap hukum penahanan administratif telah mencuat ke permukaan. Sebanyak 500 tahanan administratif memboikot persidangan pengadilan Israel sejak 1 Januari 2022. Seruan pembebasan Abu Hawash juga disuarakan oleh dunia internasional. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang