Hodeidah, MINA – Pesawat tempur Israel menyerang kota pelabuhan Hodeida, Yaman, Sabtu (20/7), mengakibatkan setidaknya 80 warga terluka.
Kementerian Kesehatan Yaman melaporkan, serangan juga memicu kebakaran di kawasan pelabuhan. Al Arabiya melaporkan.
“Sebagian besar dari warga mengalami luka bakar parah,” kata Kemenkes itu. Pihaknya tidak melaporkan adanya kematian.
Militer Israel mengatakan jet tempur Israel telah menyerang sasaran militer Houthi di kawasan pelabuhan Hodeidah sebagai tanggapan atas ratusan serangan yang dilakukan Yaman terhadap Israel dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Puluhan Anggota Kongres AS Desak Biden Sanksi Dua Menteri Israel
Seorang pejabat Amerika Serikat mengatakan, tidak ada upaya negaranya untuk mengisi bahan bakar dalam kaitan operasi Israel itu.
“Kami sepenuhnya mengakui hak Israel untuk membela diri. Amerika Serikat tidak terlibat dalam serangan hari ini di Yaman, dan kami tidak mengoordinasikan atau membantu Israel dalam serangan tersebut,” ujarnya.
Sementara itu, Dewan Politik Tertinggi gerakan Houthi Yaman mengatakan akan ada “respon efektif” terhadap serangan udara Israel.
Serangan Israel akan ditanggapi dengan “eskalasi,” kata seorang pejabat Houthi, seraya memperingatkan Israel akan “membayar akibatnya.”
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
“Entitas Zionis akan menanggung akibatnya jika menargetkan fasilitas sipil, dan akan menghadapi eskalasi,” kata anggota politbiro Houthi Mohammed al-Bukhaiti dalam sebuah postingan di media sosial.
Serangan Israel terjadi sehari setelah serangan pesawat tak berawak Houthi menembus pertahanan udara Israel dan menewaskan seorang warga sipil di sebuah gedung apartemen di Tel Aviv, sehingga memicu ancaman pembalasan Israel.
TV Al-Masirah awalnya mengatakan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh pasukan AS dan Inggris, namun kemudian menghapus referensi ke pasukan AS dan Inggris. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lebih dari 10.000 Warga Israel Bermigrasi ke Kanada Sejak Awal Tahun Ini