Tepi Barat, MINA – Pasukan Israel menyerang ratusan jamaah Palestina yang menuju ke kompleks Masjid Al-Aqsa di kota al-Quds dan Tepi Barat yang diduduki untuk melaksanakan salat Tarawih, sehingga mencegah mereka memasuki situs suci tersebut.
Saksi mata mengatakan, bahwa pasukan rezim Israel menahan warga Palestina di gerbang Masjid Al-Aqsa selama serangan pekanan dan menghalangi akses mereka ke sana, demikian Wafa melaporkan, Senin (11/3).
Israel telah memberlakukan pembatasan terhadap para pemuda Palestina memasuki Masjid al-Aqsa untuk melakukan shalat Tarawih, dan hanya mengizinkan wanita berusia di atas 40 tahun untuk masuk.
Rezim Tel Aviv telah memberlakukan pengepungan ketat terhadap Masjid al-Aqsa dan memblokir akses warga Palestina ke sana sejak lima bulan lalu, ketika rezim tersebut memulai perang genosida di Jalur Gaza yang terkepung.
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Rezim juga telah mengeluarkan puluhan perintah deportasi terhadap warga Palestina di al-Quds untuk mencegah mereka melaksanakan salat selama bulan suci Ramadhan.
Menanggapi pembatasan rezim terhadap situs suci tersebut, Jihad Islam Palestina mengeluarkan pernyataan pada Ahad (10/3), memperingatkan bahwa rezim “bermain api.”
“Penodaan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan para pemukim Yahudi, serta pembatasan pergerakan dan akses jamaah Palestina, adalah permainan api,” kata Faksi Jihad Islam tersebut.
Jihad Islam menambahkan, gerakan perlawanan dan rakyat Palestina tidak akan tinggal diam menghadapi tindakan rezim Israel.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Dalam pernyataan pada akhir Februari, gerakan perlawanan Palestina Hamas telah memperingatkan akan adanya eskalasi baru jika rezim Israel melanjutkan rencananya untuk membatasi umat Islam yang salat di Masjid Al-Aqsa selama bulan suci Ramadhan.
“Biarkan musuh kita tahu bahwa jiwa sedang mendidih kemarahan kita akan segera terjadi… dan ledakan akan terjadi sebagai respons terhadap pembatasan masuknya umat Islam ke Masjid Al-Aqsa selama bulan Ramadhan,” kata gerakan tersebut.
Secara terpisah, perwakilan gerakan tersebut di Lebanon memperingatkan bahwa rencana pembatasan salat Ramadhan adalah bukti lebih lanjut kecenderungan kabinet perang Israel melakukan serangan penuh terhadap Masjid Al-Aqsa.
Osama Hamdan meminta semua warga Palestina yang tinggal di wilayah pendudukan di luar Gaza untuk menentang pembatasan yang dilakukan Israel. (T/R4/P2)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: IDF Akui Kekurangan Pasukan untuk Kendalikan Gaza