Tulkarm, MINA – Israel melakukan serangan ke kamp pengungsian Tulkarm, Tepi Barat, Kamis (3/10) malam. Akibatnya 18 warga Palestina syahid dalam serangan tersebut.
Serangan tersebut menargetkan lingkungan al-Hamam di kamp Tulkarm. Sedikitnya satu rudal menghantam sebuah kafe populer di tengah kamp di sebuah gedung tiga lantai, kata pejabat Palestina.
“Kami mengutuk pembantaian kamp Tulkarm dan meminta pemerintah pendudukan bertanggung jawab penuh atas dampaknya,” kata Kantor Kepresidenan Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan.
Kendaraan pertahanan sipil dan ambulans bergegas ke lokasi untuk membantu para korban. Mereka membawa korban yang terluka ke Rumah Sakit Pemerintah Thabet di Tulkarm.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan, timnya telah mengangkut jenazah beberapa korban, bersama dengan satu orang yang terluka, ke rumah sakit.
Serangan itu merupakan puncak dari serangan Israel yang meningkat di wilayah Tepi Barat. Itu adalah pertama kalinya kamp pengungsi Tulkarm dibom dengan rudal sejak Intifada Kedua, pemberontakan Palestina di awal tahun 2000-an.
Israel telah meningkatkan serangannya secara signifikan di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023, setelah serangan yang dipimpin Hamas terhadap Israel. Setidaknya 630 warga Palestina telah syahid akibat serangan Israel di Tepi Barat sejak saat itu.
Tulkarm dan kamp-kamp sekitarnya, seperti Kamp Nour Shams, telah mengalami beberapa kali serangan oleh pasukan pendudukan Israel, bersama dengan serangan udara yang mengakibatkan banyak korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan signifikan pada infrastruktur dalam beberapa bulan terakhir. [An]
Baca Juga: Setelah Zona Penyangga, Israel Duduki Gunung Hermon Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)