Damaskus,MINA – Angkatan Udara Israel menyerang dan menghancurkan sebuah pesawat pertahanan udara Suriah di sebelah timur Damaskus Senin (16/10) pagi, setelah pesawat tersebut menembakkan rudal terhadap jet-jet tempur Israel.
Juru Bicara IDF Brigjen Gen. Ronen Manelis menyatakan, pesawat pertahanan udara Suriah atau SA-5 yang ditempatkan sekitar 50 kilometer sebelah timur ibu kota Suriah, menembaki jet-jet Israel yang melakukan penerbangan pengintaian udara rutin di wilayah udara Lebanon, demikian dilaporkan The Jerusalem Post yang dikutip MINA.
“Kami melihat rezim Suriah bertanggung jawab dan melihat rudal ini sebagai provokasi Suriah yang jelas, dan hal itu tidak akan diterima,” katanya.
Manelis menyatakan, sementara Israel tidak berniat untuk melakukan perang sipil di Suriah, Israel hanya akan bereaksi terhadap semua provokasi.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Manelis juga mengatakan bahwa Rusia sebagai sekutu Suriah, diminta untuk menjamin insiden tersebut tidak terulang dan tidak ada jet Israel yang dirugikan. Hal itu akan disampaikan saat kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu yang akan mendarat di Israel pada saat kedatangannya.
Moskow campur tangan dalam konflik Suriah pada bulan September 2015, pejabat dari Israel dan Rusia bertemu secara rutin untuk membahas sistem mekanisme pencegahan di Suriah agar tidak terjadi bentrokan tidak disengaja antara kedua militer tersebut.
Shoigu akan bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Menteri Pertahanan Avigdor Liberman dan pejabat senior lainnya untuk membahas kekhawatiran negeri Yahudi itu terhadap menguatnya Iran di Suriah dan pengiriman senjata ke Hizbullah oleh Teheran melalui Damaskus.
Israel jarang menanggapi laporan luar negeri mengenai aktivitas militer di Suriah, tapi secara terbuka mengakui telah menyerang lebih dari 500 sasaran Hizbullah di Suriah. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, penyerangan akan berlanjut saat “kami memiliki informasi dan kelayakan operasional”.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Selama operasi pasukan udara Israel (IAF) pada bulan Maret telah menyerang konvoi senjata Hizbullah di Suriah, pertahanan udara rezim menembakkan tiga rudal darat ke udara mengarah jet IAF. Itu adalah insiden paling serius antara kedua negara sejak perang di Suriah dimulai enam tahun lalu.
Setelah insiden tersebut, Liberman memperingatkan rezim Suriah agar tidak melakukan peluncuran rudal lagi, dan mengancam untuk menghancurkan semua pertahanan udara Suriah. (T/B05/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata