Beirut, MINA – Serangan terhadap rumah sakit Gaza yang menewaskan lebih dari 800 warga Palestina telah memicu protes kemarahan dan kerusuhan di beberapa negara mayoritas Muslim, seperti di Lebanon, Yordania, dan Turkiye.
Para pejabat Palestina menyalahkan Israel atas insiden mematikan pada hari Selasa itu (17/10), rt.com melaporkan.
Di Beirut, kelompok bersenjata Hizbullah menyerukan “hari kemarahan yang belum pernah terjadi sebelumnya,” dan pengunjuk rasa berkumpul di depan gedung Kedutaan AS di lingkungan Awkar.
Mereka melemparkan batu ke pagar keamanan dan berusaha memanjatnya. Polisi merespons dengan menembakkan gas air mata dan menggunakan meriam air untuk menahan massa, menurut saluran berita Lebanon MTV.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Para pengunjuk rasa juga dilaporkan berusaha masuk ke kantor Komisi Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia Barat (ESCWA) di pusat kota Beirut.
Adegan serupa terjadi di ibu kota Yordania, Amman, ketika massa yang marah membakar bendera Israel dan mencoba menyerbu Kedutaan Israel. Mereka menerobos penghalang keamanan pertama, tetapi kemudian berhasil dipukul mundur oleh polisi yang menggunakan gas air mata.
“Polisi menangani dan mengusir sekelompok pengunjuk rasa yang berkumpul di dekat kedutaan dalam upaya mencapai [gedung],” kata Direktorat Keamanan Publik Yordania, seperti dikutip situs Roya News.
Amman akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin AS, Yordania, Mesir, dan Otoritas Palestina pada Rabu (18/10). Pihak berwenang Yordania telah membatalkan acara tersebut sebagai bentuk solidaritas terhadap para korban di Gaza.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Demonstrasi diadakan di beberapa kota di Turkiye, seperti Istanbul, Malatya, Gaziantep, dan Kayseri.
Di Istanbul, kota terbesar di Turkiye, banyak orang berkumpul di luar konsulat Israel, beberapa pengunjuk rasa meluncurkan kembang api, memanjat pagar keamanan, dan mencoba membakar gedung. Yang lain melemparkan batu dan membakar bendera AS, lapor media lokal.
Polisi turun tangan dan membubarkan para perusuh.
Fahrettin Altun, Juru Bicara Presiden Recep Tayyip Erdogan, mendesak mereka yang ingin mengungkapkan “kemarahan yang wajar” atas kematian di Gaza untuk menghormati hukum dan “menjaga akal sehat.” (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia