SURIAH-300x203.jpg" alt="Seorang warga Suriah meratap (Gambar: AA)" width="300" height="203" /> Seorang warga Suriah meratap (Gambar: AA)
Quneitra, Suriah, 18 Ramadhan 1435/16 Juli 2014 (MINA) – Pesawat tempur Israel menyerang basis militer Suriah di provinsi Quneitra, Selasa (15/7) mengakibatkan sedikitnya 18 orang dinyatakan tewas, termasuk delapan warga sipil dan 10 tentara rezim Bashar Al-Assad.
Assad Al-Jolani, perwakilan dari media center oposisi Suriah di Golan dan Quneitra, mengatakan kepada Anadolu Agency yang dikutip Miraj Islamic News Agency (MINA), sebuah pesawat tempur Israel membom bangunan dan stasium militer setempat.
Namun rezim Suriah tidak membalas serangan bom Israel itu dan justeru menyerang wilayah yang dikontrol oposisi dengan rudal.
Sebelumnya, Jumat lalu tentara Israel juga menembakkan lebih dari 25 roket ke desa Karchouba, Libanon Selatan, sebagai balasan atas penembakan tiga roket dari dari daerah itu sebelumnya, kata sumber keamanan Libanon.
Baca Juga: Mesir akan Jadi Tuan Rumah KTT Arab tentang Rekonstruksi Gaza
Meski demikian, sumber tersebut mencatat bahwa situasi di daerah tersebut tetap dalam keadaan tenang.
Sementara kelompok Hizbullah Libanon mengutuk serangan Israel di Jalur Gaza.
“Agresi Israel adalah episode terbaru dalam perang Zionis terhadap rakyat Palestina,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan Kamis pekan lalu.
Gerakan Libanon telah mengkritik masyarakat internasional dan rezim Arab yang seakan “diam” atas serangan Israel. (T/P09/EO2)
Baca Juga: Turki Renovasi Bandara Internasional Damaskus yang Rusak Imbas Perang Saudara
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Arab Saudi Siap Jadi Tuan Rumah Pertemuan Trump-Putin