Al-Quds, MINA – Pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki Sabtu (24/6) malam dan memindahkan ratusan jamaah Palestina, termasuk penjaga Wakaf Islam.
Tentara Israel kemudian mengunci gerbang yang mengarah ke masjid dan mencegah akses ke warga Palestina yang datang untuk sholat malam untuk menandai hari pertama Dhu Al-Hijja, bulan terakhir dalam kalender Islam, lapor kantor berita Wafa.
Setelah penggerebekan, jamaah wanita Palestina bergerak ke tangga di daerah Bab Al-Amoud (Gerbang Damaskus) Kota Tua, untuk memprotes sampai tentara memaksa mereka pergi.
Menurut saksi mata setempat, tujuan penggerebekan itu adalah untuk mengosongkan kompleks jamaah Palestina agar pemukim Israel dapat menyerang situs suci Muslim tersebut.
Baca Juga: Gencatan Senjata Hari Pertama, 634 Truk Bantuan Masuki Gaza
Warga Palestina juga tidak diperbolehkan melaksanakan salat subuh di Al-Aqsa pagi ini dan memilih menggelarnya di gang-gang Kota Tua yang menuju ke tempat suci.
Palestina menuduh Israel secara sistematis bekerja untuk Yahudisasi Yerusalem Timur, di mana Al-Aqsa berada, dan melenyapkan identitas Arab dan Islamnya.
Masjid Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga dalam Islam dan area di mana doa dan ritual non-Muslim dilarang oleh kesepakatan lama.
Namun, sejak 2003, Israel mengizinkan pemukim masuk ke kompleks itu hampir setiap hari.
Baca Juga: Tabrak Peledak Rakitan, Komandan Batalyon Israel Tewas di Tepi Barat
Israel menduduki Yerusalem Timur selama Perang Arab-Israel 1967. Itu menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional. (R/R4/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Pengamat Politik Al-Qarra: Munculnya Brigade Al-Qassam Tunjukkan Kegagalan Israel