Al Khalil, Hebron, 29 Rajab 1434/8 Juni 2013 (MINA) – Pasukan penjajahan Israel menyerbu rumah anggota parlemen Hamas, Nayef Al Rajub di kota Dura, Al-Khalil, Hebron, Tepi Barat Selatan dan menyerahkan surat panggilan interogasi badan intelijen kepada putranya.
Yusuf Al-Rajub, salah satu putra Nayef mengatakan kepada Quds Press, tentara Israel menyerbu dan menggeledah rumah mereka pada pukul dua dini hari, Sabtu (8/6), dan menyerahkan surat panggilan dari intelijen kepada kakaknya.
Yusuf mengatakan menurut surat panggilan itu, saudaranya harus muncul untuk diinterogasi di pusat militer Israel ‘Etzion’ tepat pada hari pernikahannya.
Hari yang sama, Israel menculik dua pemuda lain dari Al Khalil, Pusat Informasi Palestina melaporkan sebagaimana dipantau Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sumber-sumber keamanan Palestina mengatakan, tentara Israel menyerbu Pusat Kepemudaan Tahadi dan Sumoud di daerah Tel Armidah dan menculik seorang aktivis muda bernama Jawad Abu Aisha.
Pemuda lain bernama Mu’ad Jeribat dari desa Al-Tabaka, Al-Khalil, juga ditawan setelah tentara melakukan penggeledahan dan kekerasan di rumahnya.
Tentara Israel secara rutin melakukan penculikan terhadap warga Palestina. Umumnya, mereka menangkap para pemuda usia kisaran 15 hingga 25 tahun sebagai target penangkapan yang dikhawatirkan ‘membahayakan’ Israel.
Tidak hanya itu, penggeledahan terhadap warga di wilayah jajahan Israel di Tepi Barat dan kawasan kota Al Quds, seringkali menyebabkan kerusakan-kerusakan perumahan warga setempat.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Pusat Dukungan dan Hak Asasi Manusia (HAM) khusus Tahanan Palestina, Addameer melaporkan, hingga catatan Mei lalu, sekitar 4.979 warga Palestina masih berada di dalam penjara-penjara Israel. Termasuk dalam tahanan itu ada delapan anggota parlemen aktif yang merupakan tahanan administratif. (T/P03/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza