West Bank, 26 Ramadhan 1435/24 Juli 2014 (MINA) – Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman menyerukan kepada orang-orang Yahudi Israel untuk memboikot bisnis di negara-negara Arab sebagai aksi balasan terhadap seruan sejumlah negara Arab dan negara lainnya terkait aksi sama terhadap produk dan investasi Israel.
Menurut harian Israel, Lieberman menerbitkan sebuah postingan di akun Facebooknya mengatakan “Saya menyerukan kepada semua orang untuk tidak berbelanja lagi di toko-toko dan berbisnis dengan orang-orang Arab dan ikut berpartisipasi melakukan boikot sebagaimana yang dideklarasikan oleh Petinggi Komite Pemantau Arab sebagai aksi balasan terhadap Zionist tersebut.
Warga kota-kota besar Arab di tanah jajahan Israel termasuk Umm Al-Fahm, Sakhnin dan Nazareth semua berpartisipasi dalam pemogokan pada Senin untuk memprotes agresi Israel di Gaza. Demikian yang diberitakan MEMO dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Jumat.
Sementara harian Haaretz menggambarkan aksi pemogokan tersebar dalam beberapa tahun sebagai respons dan komitmen masyarakat.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Pemantau Arab di Israel menyerukan pemogokkan di seluruh kota-kota dan desa-desa Arab dan melakukan protes di kota Nazaret. Komite dipanggil untuk membatasi menjelang perayaan Idul Fitri mendatang.
Warga Palestina di Yerusalem,Tepi Barat yang diduduki juga ikut bergabung dengan pemogokkan untuk berkabung terhadap korban pembantaian Shajaiyag dan memprotes agresi Israel yang terus menerus di Jalur Gaza hingga memasuki minggu ketiga.
Pemogokkan di wilayah-wilayah pendudukan terjadi menanggapi panggilan Komite Eksklusif Organisasi Pembebasan Palestina dan pasukan nasional dan lainnya.
Toko-toko menutup pintu mereka pada pagi hari sementara departemen pemerintah, lembaga, universitas dan bank berhenti bekerja fi Tepi Barat dan Jeusalem Timur yang diduduki.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Komite Eksklusif juga menyerukan kekuatan politik, serikat buruh dan dewasn mahasiswa untuk mengorganisir acara-acara publik untuk menolak agresi Israek dan mengutuk pembantaian.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengumumkan tiga hari berkabung di mana bendera Palestina diturunkan di lembaga resmi dan kedutaan Palestina di luar negeri.(T/P08/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata