Yerusalem, MINA – Israel telah menyetujui ekspor gas dari cadangan lepas pantai ke Mesir, seorang juru bicara mengatakan pada Selasa (17/12), dengan reservoir utama diperkirakan akan mulai beroperasi dalam waktu dekat.
Persetujuan pada hari Senin oleh Menteri Energi Israel Yuval Steinitz adalah bagian dari proses panjang Israel dari importir gas alam dari Mesir menjadi eksportir dan pemain energi potensial regional.
“Mengekspor gas ke Mesir, dari (ladang) Leviathan dan Tamar adalah kerja sama ekonomi paling signifikan antara Israel dan Mesir sejak perjanjian perdamaian ditandatangani antara negara-negara bagian,” kata Steinitz, demikian Nahar Net melaporkan.
Ini akan menjadi yang pertama kalinya Mesir, yang pada 1979 menjadi negara Arab pertama yang menandatangani perjanjian damai dengan Israel, mengimpor gas dari tetangganya.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Noble dan Israel Delek yang bermarkas di AS, konsorsium yang memimpin pengembangan dua reservoir lepas pantai, mencapai kesepakatan 10 tahun senilai 15 miliar dolar AS tahun lalu dengan Dolphinus Mesir untuk memasok 64 miliar meter kubik (2,26 triliun kaki kubik).
Israel sebelumnya telah membeli gas dari Mesir, tetapi bagian-bagian tanah dari pipa tersebut menjadi sasaran beberapa kali oleh para militan Sinai pada 2011 dan 2012.
Melambungnya permintaan juga berarti Mesir dapat menggunakan gasnya di dalam negeri.
Ladang Tamar yang mulai berproduksi pada 2013 memperkirakan memiliki cadangan hingga 238 miliar meter kubik (8,4 triliun kaki kubik).
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata
Yordania di timur Israel telah membeli gas dari Tamar dalam skala kecil selama hampir tiga tahun
Ladang Leviathan yang ditemukan pada 2010, diperkirakan memiliki 535 miliar meter kubik (18,9 triliun kaki kubik) gas alam, bersama dengan 34,1 juta barel kondensat.
Juru Bicara Delek mengatakan, Leviathan diperkirakan akan beroperasi dalam “hitungan hari” dengan ekspor ke Mesir akan dimulai pada 1 Januari.
Volume besar kesepakatan Mesir akan membuat Israel “mitra penting dalam ekonomi energi regional,” kata Steinitz. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Perdana Menteri Malaysia Serukan Pengusiran Israel dari PBB