Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL SETUJUI PEMBANGUNAN ILEGAL 500 RUMAH BARU DI AL-QUDS TIMUR

IT MINA - Selasa, 4 November 2014 - 08:16 WIB

Selasa, 4 November 2014 - 08:16 WIB

649 Views

Foto : Ma'an News Agency
Foto : Ma'an News Agency

Foto : Ma’an News Agency

Al-Quds, 11 Muharam 1436/4 November 2014 (MINA) – Pemerintah pendudukan Israel menyetujui rencana untuk pembangunan ilegal sekitar 500 rumah pemukim baru di Al-Quds Timur yang diduduki, Senin (4/11) kemarin.

“Hanya dari beberapa hari saja setalah Israel berjanji akan membangun permukiman ilegal yang membuat marah Palestina,” kata seorang pengawas, seperti dilaporkan Ma’an News Agency yang dikuti Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.

Sebelumnya Uni Eropa pada Rabu (29/10) lalu, sedang menimbang kemungkinan penetapan lima “garis merah” untuk memperingatkan Israel dalam melanjutkan kegiatan pembangunan permukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki.

Haaretz sebagaimana dikutip Palestine News Network (PNN) dan Mi’raj Islamic News Agency (MINA), mengungkapkan sebuah dokumen internal Uni Eropa garis merah Uni Eropa yang diusulkan akan mencakup:

Baca Juga: Puluhan Ekstremis Yahudi Serang Komandan IDF di Tepi Barat

Pertama, setiap pembangunan permukiman ilegal di lingkungan selatan Al-Quds yang diduduki ‘Givat Hamatos’ melewati ‘Jalur Hijau’ adalah ‘garis merah’, karena pembangunan di daerah itu akan membahayakan negara Palestina yang berdampingan, dengan Al-Quds sebagai ibukota kedua negara.

Garis merah kedua adalah setiap pembangunan di daerah E1 antara permukiman ilegal Israel ‘Ma’aleh Adumim’ dengan Al-Quds, sebagaimana permukiman ilegal di daerah ini juga akan membahayakan kemungkinan sebuah negara Palestina berdampingan dan mandiri.

Ketiga, dokumen menganggap pembangunan lebih lanjut di permukiman ilegal Israel ‘Har Homa’ di Al-Quds yang diduduki melewati ‘Jalur Hijau’ menjadi ‘garis merah’ ketiga.

Garis merah keempat adalah melaksanakan rencana Israel untuk memindahkan sekitar 12.000 warga Badui palestina tanpa persetujuan mereka ke sebuah kota baru di Lembah Yordania, mengusir mereka dari tanah airnya di Tepi Barat yang diduduki, termasuk wilayah E1.

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Dan akhirnya, garis merah kelima adalah upaya lebih lanjut oleh Israel untuk merusak status quo di Masjid Al-Aqsha di wilayah pendudukan Al-Quds. (T/P010/R11)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

Rekomendasi untuk Anda