Gaza, MINA – Militer Israel menyiapkan lebih dari 100 orang penembak jitu di sepanjang perbatasan Gaza menjelang aksi massa longmarch Palestina yang direncanakan di dekat perbatasan pada Jumat (30/3/2018).
Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Gadi Eizenkot, mengatakan kepada harian Yedioth Ahronoth bahwa militer tidak akan mengizinkan “infiltrasi massal” atau mentolerir kerusakan pada penghalang selama aksi protes.
Mengutip kekhawatiran keamanan, seperti disebutkan JPost, militer Israel memaksakan zona “tidak boleh melintas” di pagar perbatasan Israel bagi warga Palestina.
“Kami telah menempatkan lebih dari 100 penembak jitu dari semua unit militer, terutama dari pasukan khusus,” kata Eizenkot.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
“Jika dalam situasi bahaya, ada izin untuk melepaskan tembakan,” ujarnya.
Tentara Israel dihadapkan oleh seringnya protes-protes keras Palestina di sepanjang perbatasan Gaza dan telah menggunakan gas air mata, peluru karet dan peluru tajam terhadap para demonstran yang diklaim militer karena melemparkan batu-batu atau bom-bom bensin ke arah mereka.
Panitia penyelenggara mengatakan, aksi massa itu didukung oleh beberapa faksi Palestina, termasuk gerakan Hamas yang mendominasi Gaza.
Menteri Kabinet Israel Tzachi Hanegbi, berbicara di Radio Israel, mengatakan Hamas telah menghindari konflik langsung dengan Israel sejak akhir Perang Gaza 2014.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Namun dia mengatakan bahwa tekanan yang dirasakan Hamas sekarang dari penghancuran beberapa jaringan terowongan oleh pasukan Israel, ditambah dengan kondisi ekonomi yang keras di Gaza, adalah “sebuah formula untuk meningkatkan ketegangan.” (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza