Gaza, MINA – Menteri Agama Israel Michael Melkielli mengatakan, kementeriannya sedang mempersiapkan perlunya skenario pemakaman massal akibat kemungkinan perang dengan Lebanon, di saat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan mengambil keputusan mengenai perang tersebut.
“Kementerian Agama, yang bertanggung jawab atas sistem penguburan, sedang mempersiapkan diri untuk skenario di utara,” ujar Melkielli dalam sebuah pernyataan kepada Channel 14 Israel, Rabu malam (19/6), seperti dikutip dari Palinfo.
“Tidak mungkin untuk mengatakan semuanya, tapi kami mengadakan pertemuan di kantor untuk mempersiapkan hal-hal yang lebih besar di utara,” katanya mengacu pada peningkatan perang besar-besaran dalam beberapa pekan terakhir antara tentara Israel dan Hizbullah di Lebanon selatan.
Ketika Menteri ditanya apakah kementerian sedang mempersiapkan kemungkinan pemakaman massal akibat kemungkinan perang di front utara, Melkielli menjawab setuju, tanpa rincian lanjutan.
Baca Juga: Pelapor Khusus PBB: Israel Lakukan Genosida di Jalur Gaza
Sementara, surat kabar Maariv, yang juga melaporkan pernyataan Melkeli, menganggapnya sebagai indikasi bahwa pemerintah pendudukan didasarkan pada asumsi bahwa konfrontasi komprehensif dengan Hizbullah dapat menyebabkan puluhan ribu kematian.
Dalam beberapa pekan terakhir, Garis Biru yang memisahkan Palestina dan Lebanon mengalami peningkatan yang luar biasa, dan Amerika Serikat telah berulang kali menyerukan agar hal tersebut dihentikan.
Sementara itu, walikota pemukiman Margaliot, Eitan Davidi, dekat perbatasan dengan Lebanon, menyinggung pemerintahan Benjamin Netanyahu karena apa yang ia gambarkan menunjukkan penyerahan dan kelemahannya di front utara.
“Pemerintah telah kehilangan kekuatan pencegahannya, dan inilah yang memungkinkan Nasrallah berbicara seperti yang dia katakan sekarang,” kata Davidi dalam sebuah wawancara, di radio FM 103, Kamis (20/6).
Baca Juga: ICESCO Tetapkan Keffiyeh Jadi Warisan Budaya Tak Benda Palestina
“Delapan bulan dan Anda terus berada di tempat yang sama dan belum mengambil tindakan apa pun untuk mengubah kenyataan di utara,” katanya mengkritik Netanyahu.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Hizbullah menyampaikan pidato, Rabu, dia mengancam bahwa tidak ada tempat di Israel yang kebal jika terjadi konfrontasi komprehensif. []
Mi’raj News Agency (MINA)