Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ISRAEL SUAP SENATOR AS $ 1 JUTA UNTUK SABOT KESEPAKATAN IRAN

Rudi Hendrik - Kamis, 7 Januari 2016 - 16:08 WIB

Kamis, 7 Januari 2016 - 16:08 WIB

319 Views

Senator Tom Cotton (R-Ark.)

SENATOR-TOM-COTTON.jpg" alt="Senator Tom Cotton (R-Ark.)" width="650" height="366" /> Senator Tom Cotton (R-Ark.)

Washington, 27 Rabi’ul Awwal 1437/7 Januari 2016 (MINA) – Seorang anggota parlemen dari Partai Republik (GOP) di Senat Amerika Serikat (AS) disuap $ 1 juta oleh Israel untuk mencoba menyabot perundingan antara Iran dan kekuatan dunia, termasuk Amerika Serikat.

Nama Senator Tom Cotton (Republikan dari Arkansas) muncul sebagai topik berita Rabu (6/1), setelah laporan mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menyuap anggota parlemen dari Partai Republik yang rewel tersebut untuk menggagalkan kesepakatan itu.

Laporan menyebutkan, Cotton menerima $ 960.250 untuk kampanye senator dari Komite Darurat untuk Israel, sebuah organisasi advokasi politik sayap kanan yang berbasis di AS, demikian Press TV melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Ketika perundingan berlangsung pada Maret 2015, senator baru itu mempelopori surat terbuka yang ditandatangani  47 anggota parlemen Partai Republik, untuk memperingatkan Iran bahwa Presiden Republikan tidak berkomitmen terhadap kesepakatan dengan Teheran.

Baca Juga: India Pertimbangkan Terima Duta Besar Taliban karena Alasan Tiongkok

“Saya cukup yakin Bill Kristol (pemilik Komite Darurat untuk Israel) yang menulis surat ini,” kata pakar geopolitik AS, Dean Henderson kepada Press TV pada saat itu.

Kristol terkenal sebagai pembela Israel dan  pendukung terkemuka intervensi militer AS di negara-negara Muslim, termasuk ke Irak dan Afghanistan, untuk membela kepentingan Israel.

“Saya akan berdiri bersama Perdana Menteri Netanyahu, Israel dan bekerja bersama rekan-rekan saya di Kongres untuk menghentikan kesepakatan ini,” kata Cotton saat berkunjung ke Israel beberapa waktu kemudian.

Meskipun ada upaya tersebut, Iran dan kekuatan dunia, termasuk Inggris, Jerman, Rusia, Cina, dan Perancis, mencapai kesepakatan nuklir pada Juni 2014, yang dinamai Rencana Aksi Kompehensiaf Bersama (JCPOA).

Baca Juga: Trump Terkejut Atas Penolakan Mesir dan Yordania Soal Relokasi Warga Gaza

Penyadapan yang diungkap Wall Street Journal (WSJ) baru-baru ini membeberkan bahwa Perdana Menteri Israel telah meminta Partai Republik untuk menyebutkan apa yang mereka inginkan  sebagai imbalan bagi oposisi mereka  terhadap JCPOA.

“Langkah penyadapan NSA mengungkapkan kepada Gedung Putih bagaimana Netanyahu dan penasihatnya telah membocorkan rincian negosiasi AS-Iran melalui operasi mata-mata Israel untuk merongrong perundingan itu,” kata laporan yag dibacakan WSJ. (T/P001/R07)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Lavrov: G20 Sambut Baik Perundingan Rusia-AS di Riyadh

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Timur Tengah
Internasional
Internasional