Yerusalem, MINA – Pusat Studi Tahanan Palestina dalam laporan mengatakan, hingga Jumat (8/4) pendudukan Israel telah menahan 1.460 warga Palestina, termasuk 182 anak-anak, sejak awal 2022.
LLaporan tersebut, menemukan bahwa pendudukan Israel menahan warga Palestina setiap hari, seperti dikutip dari MEMO, Ahad (10/4).
“38 persen tahanan berasal dari Yerusalem, terdiri dari 560 pria, serta wanita dan anak-anak,” kata laporan itu.
Sementara itu, laporan tersebut menyatakan bahwa pendudukan Israel telah menahan 182 anak-anak Palestina dan jumlah tertinggi anak-anak yang ditahan juga berasal dari Yerusalem.
Baca Juga: Oposisi Israel Kritik Pemerintahan Netanyahu, Sebut Perpanjang Perang di Gaza Tanpa Alasan
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pendudukan Israel telah menempatkan 34 anak Palestina dari Yerusalem di bawah tahanan rumah untuk periode yang berbeda dan mengenakan denda tinggi pada sebagian besar anak-anak yang ditahan sebelum mereka dibebaskan.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa anak-anak juga ditempatkan di bawah penahanan administratif yang terkenal kejam, seperti Amal Nakhleh dari Ramallah.
Otoritas pendudukan Israel telah memperbarui penahanan administratifnya untuk keempat kalinya, menjadikannya anak Palestina yang menjalani penahanan ilegal terlama. (T/R5/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Ungkap Borok Israel, Gemar Serang Rumah Sakit di Gaza