Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Tahan Ketua Komite Olimpiade Palestina di Perbatasan Yordania

sri astuti Editor : Rudi Hendrik - Kamis, 15 Agustus 2024 - 13:21 WIB

Kamis, 15 Agustus 2024 - 13:21 WIB

24 Views

Logo Olimpiade. (Foto: @Paris2024).

Amman, MINA – Tentara Israel menahan Jibril Rajoub, Ketua Komite Olimpiade Palestina, di perbatasan Yordania dengan Tepi Barat yang diduduki, setelah kembali dari Olimpiade Paris, Selasa (13/8).

Rajoub, yang juga Ketua Asosiasi Sepak Bola Palestina, ditahan di perbatasan Raja Hussein (Karama) dan paspor Israelnya disita.

Pihak berwenang Israel juga mengeluarkan perintah kepada Rajoub untuk pergi ke pusat penahanan kamp Ofer yang terkenal kejam untuk diinterogasi lebih lanjut, tetapi ia menolak.

Dalam sebuah pernyataan kepada situs berbahasa Arab The New Arab, Rajoub mengatakan: “Tidak mungkin bagi saya untuk memenuhi permintaan pendudukan [Israel] dan pergi ke kamp Ofer Kamis depan.”

Baca Juga: Israel Bunuh 173 Jurnalis Palestina Sejak Oktober 2023 

Pria berusia 71 tahun itu mengatakan, dia ditahan selama satu jam setelah diinterogasi sebelum dia diizinkan keluar dari penyeberangan. Ia membenarkan paspornya dikembalikan kepadanya setelah dua jam diinterogasi dan ditahan.

Petugas medis delegasi Olimpiade Palestina juga ditahan selama kejadian tersebut dan paspornya juga disita.

Insiden itu terjadi karena Rajoub memuji Yahya Sinwar, Kepala Biro Politik Hamas yang baru diangkat, dalam sebuah wawancara televisi pekan lalu.

Pria berusia 71 tahun yang juga Sekretaris Komite Sentral Fatah tersebut, menyebut Sinwar sebagai “orang yang pragmatis, patriotik, dan realistis”, dan mengatakan bahwa Israel berusaha “menjelekkannya” dalam sebuah wawancara dengan saluran berita Lebanon Al-Mayadeen.

Baca Juga: Israel Gali Parit di Perbatasan Yordania

“Sinwar berasal dari aliran nasionalis Palestina yang realistis. Dia adalah orang yang realistis dan logis yang percaya pada solusi yang didasarkan pada kompromi,” katanya dalam wawancara tersebut.

Rajoub berada di garis depan dalam seruan Asosiasi Sepak Bola Palestina kepada badan sepak bola global, FIFA, untuk melarang tim-tim Israel berpartisipasi dalam kompetisi internasional, sebagai respons terhadap perang mematikan Israel di Jalur Gaza, yang juga memicu kemarahan Tel Aviv.

Hampir 40.000 warga Palestina telah terbunuh sejak serangan militer Israel dimulai lebih dari 10 bulan lalu.

Daerah kantong yang diblokade itu menjadi semakin tidak layak huni karena rusaknya sebagian besar infrastruktur, kekurangan makanan, bahan bakar dan kebutuhan dasar serta runtuhnya sistem layanan kesehatan.

Baca Juga: Pemukim Ilegal Israel Rebut Apartemen Palestina di Yerusalem

Seruan untuk melarang tim Israel mengikuti pertandingan internasional muncul ketika tim sepak bola Rusia diskors dari FIFA dan UEFA, sebagai tanggapan atas invasi dan perang Moskow di Ukraina. Larangan tersebut telah dicabut sebagian sejak itu, memungkinkan tim U-17 untuk bermain.

Rajoub juga mengkritik ketua Komite Olimpiade Internasional (IOC) karena mengizinkan atlet Israel berkompetisi di Paris, di tengah perang Israel di Gaza.

Ia mengatakan IOC menerapkan “standar ganda” dan tidak mematuhi “piagam Olimpiade, undang-undang dan peraturan atau moral”, karena atlet Israel tidak dihadapkan pada konsekuensi apa pun meskipun terjadi kekejaman Israel di Jalur Gaza.

Atlet Rusia juga sempat dilarang mewakili negaranya di panggung global, tetapi saat ini diizinkan berkompetisi sebagai atlet netral. []

Baca Juga: Satu-Satunya Toko Roti di Gaza Utara Terancam Tutup

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Iming-Iming Israel kepada Pencari Suaka Afrika yang Ikut Perang

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Palestina
MINA Health