Yerusalem, MINA – Menteri Pendidikan Palestina Sabri Saidam ditangkap dan ditahan tentara pendudukan Israel, setelah menghadiri pembukaan sekolah bagi anak-anak Palestina penderita kanker dan gagal ginjal.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Pendidikan Palestina mengatakan, Saidam ditangkap oleh perwira intelijen pada Senin malam (4/6) dan kemudian dibebaskan setelah beberapa jam di pos pemeriksaan Hizma, demikian laporan The New Arab yang dikutip MINA, Rabu (6/6).
“Menteri dibawa keluar dari Yerusalem melalui pos pemeriksaan Hizma di timur kota oleh polisi Israel, yang memerintahkan menteri untuk tidak memasuki Yerusalem tanpa izin terlebih dahulu,” ungkap pernyataan tersebut.
Kementerian mengutuk tindakan ini sebagai pembatasan gerakan kepemimpinan pendidikan Palestina yang mencoba untuk secara drastis meningkatkan sistem pendidikan di Yerusalem Timur.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Kementerian juga menyerukan intervensi mendesak dari organisasi internasional untuk mengakhiri tindakan Israel yang berusaha merusak kepemimpinan Palestina dan rakyatnya.
Diduga kejadian ini merupakan yang ketiga kalinya menteri dicegah memasuki Yerusalem.
Israel tidak mengizinkan Otoritas Palestina untuk membiayai atau mensponsori kegiatan budaya apa pun di kota, serta secara rutin mencegah kegiatan berlangsung di sana.
Mereka juga mencabut izin masuk dan sangat membatasi pengerjaan bangunan untuk tempat tinggal umum atau pribadi serta secara rutin menyita dan menghancurkan properti warga Palestina.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Hal ini menyebabkan krisis sarana pendidikan tempat mereka belajar.
Menurut kampanye Palestina (The Palestine Campaign), sebanyak 1.100 ruang kelas tambahan diperlukan untuk mengakomodasi anak-anak Palestina di Yerusalem Timur, belum lagi fasilitas yang masih di bawah standar atau tidak sesuai.(T/cha/B01/B05).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza