Tel Aviv, MINA – Kabinet Israel menggelar sidang khusus yang membahas tentang situasi keamanan di perbatasan Suriah pada hari Senin (27/11), kata stasiun televisi negara tersebut.
Menurut saluran televisi berbahasa Ibrani itu, ada kekhawatiran yang meluas pada pemerintah Israel, mengenai implikasi kesepakatan yang ditandatangani antara Rusia dan Amerika Serikat, Yordania dan Suriah, mengenai gencatan senjata di wilayah selatan wilayah Suriah.
Sepertinya pembentukan zona penyangga di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel di perbatasan Palestina-Suriah tidak berhasil mengusir ketakutan Israel, menurut laporan media berbahasa Arab Quds Press yang dikutip MINA.
Mengingat keadaan yang memprihatinkan di wilayah keamanan Tel Aviv tersebut, pemerintah Israel telah mengirim surat ke rezim Suriah yang mengancam untuk bertindak melawan tanda-tanda penguatan kehadiran Iran di Suriah.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
“Pesan-pesan ini merupakan sinyal yang jelas bagi rezim Assad bahwa Israel tidak akan menerima kehadiran pasukan Iran di dekat perbatasannya,” kata laporan tersebut.
Dia mencatat bahwa menteri Israel juga akan membahas tindakan yang mungkin timbul dari pengunduran diri Perdana Menteri Libanon Saad Hariri.
“Pekan lalu, Netanyahu berbicara dengan Presiden Prancis Emmanuel Macaron melalui telepon dan mengatakan kepadanya bahwa dia berpikir untuk menyerang sasaran Iran di Suriah,” kata saluran televisi tersebut.
Netanyahu mengatakan kepada Macaron, aktivitas Iran telah menjadi sasaran Israel yang akan bertindak secara militer jika kebutuhan keamanan memerlukannya.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Baru-baru ini, sebuah kesepakatan AS-Rusia-Yordania tercapai, yang menyepakati pembentukan zona eskalasi sementara di Suriah selatan.
Tel Aviv mengomentari kesepakatan tersebut, dengan mengatakan, tidak memberikan tanggapan terhadap tuntutan Israel bahwa mereka seharusnya tidak mendekati pasukan Iran dari perbatasan Israel. (T/B05/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan