Israel Tangkap 330 Warga Palestina Dalam Tiga Pekan Ramadhan

Ciledren's Palestinian

Gaza, 22 1437/27 Juni 2016 (MINA) – Sekitar 330 warga di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza ditahan oleh sejak awal Ramadhan 1437 Hijriyah.

Pusat mengatakan selama 20 hari sejak 6 Juni, menandai dimulainya awal Ramadhan, Israel meningkatkan serangan terhadap wilatah-wilayah Palestina.

“Kami melihat bahwa kampanye penangkapan terhadap para pemimpin dan aktivis di Hebron meningkat,” kata Direktur pusat, Osama Shaheen mengatakan kepada Al-Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Peningkatan tersebut menurutnya, terjadi karena serangan baru-baru ini di Tel Aviv yang melukai empat warga Israel pada Kamis (9/6) lalu.

Menurut catatan, dari 330 orang yang ditahan, setidaknya 60 adalah anak-anak, termasuk Marwan Sharabati anak termuda berusia 10 tahun dari Hebron.

Sekitar 15 warga Palestina, 13 di antaranya adalah nelayan dari Gaza, juga ditahan di Pelabuhan Ashdod Israel, termasuk Mohammad Al-Halabi, Kepala Program Kemanusiaan Gaza.

Penggerebekan telah berlangsung di Al-Quds Timur, Hebron, Nablus, Ramallah, Jenin, dan Gaza.

“Ada serangan setiap hari di Tepi Barat. Mereka menargetkan siapa saja yang terlibat dalam intifadhah baru-baru ini atau dalam kegiatan nasionalis,” kata Shaheen.

Shaheen menambahkan, tidak ada rumah yang luput dari penggrebekan, dan hal itu sudah menjadi rutinitas yang terus dialami warga Palestina.

Sementara itu, otoritas penjara Israel tidak tersedia untuk komentar.

Setelah serangan di sebuah pasar Tel Aviv, Israel melarang izin masuk untuk 83.000 warga Palestina dari Tepi Barat, banyak dari mereka yang berharap untuk beribadah di Masjid Al-Aqsha di Al-Quds Timur untuk Ramadhan.

Sejak itu, tentara Israel telah melakukan razia di Tepi Barat dan mempersempit ruang gerak warga Palestina.

“Kami membahas berbagai langkah serangan dan pertahanan yang akan kita ambil untuk bertindak melawan fenomena ini,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Ada sekitar 7.000 warga Palestina di balik jeruji besi Israel, menurut statistik organisasi tahanan dan hak asasi manusia yang berbasis di Al-Quds, Addameer. Menurut laporan itu, di antara warga yang masih ditahan Israel, sekitar 70 tahanan perempuan dan 414 anak-anak, 104 di antaranya berada di bawah 16 tahun.(T/P004/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)