Gaza, MINA – Sebuah unit penyamaran Israel telah menahan Dr. Marwan Al-Hams, Direktur Rumah Sakit Lapangan di Jalur Gaza, dalam penggerebekan mematikan di dekat fasilitas Palang Merah di kota Rafah, Gaza selatan, kata Kementerian Kesehatan pada Senin(21/7).
Al-Hams, yang juga mengepalai Rumah Sakit Abu Yousef Al-Najjar di Rafah, diculik saat mengunjungi rumah sakit lapangan yang berafiliasi dengan Komite Palang Merah Internasional, kata kementerian tersebut, menyebut penculikan itu sebagai “pelanggaran berat” hukum humaniter internasional. Anadolu melaporkan.
Saksi mata dan sumber keamanan mengatakan kepada Anadolu orang-orang bersenjata dalam kendaraan 4×4 menembaki sekelompok warga sipil di sebuah kafe tepi laut di seberang rumah sakit Palang Merah di Khan Younis di Gaza selatan sebelum menculik Al-Hams.
“Serangan itu menewaskan dua warga Palestina dan melukai seorang pengemudi ambulans,” tambah mereka.
Baca Juga: Mantan Kepala Staf Militer Israel Sebut Negaranya Lakukan ‘Kejahatan Perang’ di Gaza
Belum ada pernyataan resmi Israel yang dikeluarkan terkait penculikan tersebut.
Kementerian Kesehatan mengatakan penculikan tersebut menandai “eskalasi yang mengkhawatirkan” dan serangan langsung terhadap para pekerja kemanusiaan, menyebut Al-Hams sebagai suara medis terkemuka yang mengungkap penderitaan anak-anak, pasien yang terluka, dan warga sipil yang kelaparan. Kementerian menuntut pembebasannya segera dan tanpa syarat.
Dalam pernyataan terpisah, Kantor Media Pemerintah di Gaza mengutuk serangan tersebut sebagai “kejahatan perang sepenuhnya.” Kementerian menuduh pasukan Israel sengaja menargetkan ambulans yang membawa Al-Hams dan meminta pertanggungjawaban Tel Aviv atas keselamatannya.
Kelompok Palestina Hamas mengatakan pasukan Israel menembak langsung ambulans tersebut, menewaskan jurnalis Tamer Al-Za’anin dan melukai lainnya.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Lakukan Aksi Provokatif di Halaman Masjid Al-Aqsa
Kelompok tersebut menyebutnya sebagai bagian dari “kampanye sistematis untuk meneror dan membungkam komunitas medis Gaza,” dan mendesak badan-badan internasional, terutama Palang Merah dan Organisasi Kesehatan Dunia, untuk mengutuk tindakan tersebut dan menekan Israel agar membebaskan semua pekerja medis yang ditahan.
Al-Hams telah lama menjabat sebagai juru bicara utama Kementerian Kesehatan Gaza, secara rutin melaporkan serangan terhadap staf dan fasilitas medis.
Di antara mereka yang sebelumnya ditahan oleh pasukan Israel adalah Dr. Hussam Abu Safiya, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara.
Menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, tentara Israel telah melancarkan serangan brutal di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan lebih dari 59.000 warga Palestina, kebanyakan dari mereka adalah perempuan dan anak-anak. Pengeboman tanpa henti telah menghancurkan daerah kantong tersebut dan menyebabkan kekurangan pangan serta penyebaran penyakit. []
Baca Juga: Hamas Terus Bergerak Capai Gencatan Senjata dengan Terhormat
Mi’raj News Agency (MINA)