Israel Targetkan Jurnalis Palestina Untuk Halangi Peliputan

Al-Bireh, MINA – Pasukan zionis meningkatkan tindakan keras  terhadap yang meliput konfrontasi yang terus terjadi di Tepi Barat yang diduduki, dalam usaha agar kekerasan yang mereka lakukan tidak tereskpos  secara luas.

Koresponden Middle East Eye (MEE) Shatha Hammad melaporkan pada Jumat (14/5) malam, empat jurnalis foto terkena peluru baja saat melakukan tugasnya di pintu masuk utara kota Al-Bireh, dekat pemukiman Beit El.

Wartawan itu adalah Hisham Abu Shakra, Mutasim Saqf Al-Heit, Issam Al-Rimawi, dan Ramiz Awad.

Abu Shakra mengatakan kepada MEE, tentara Israel menembakkan peluru tajam ke arahnya dari jarak dekat dan menargetkannya dengan tabung gas air mata.

Dia juga menjelaskan bahwa dia dikejar oleh tentara zionis Israel, menyebabkan dia jatuh ke tanah, yang kemudian menyebabkan kerusakan pada peralatannya dan melukainya.

Raed Al-Sharif, jurnalis lain dari Tepi Barat mengatakan, dia dan jurnalis lainnya, termasuk Mahoor Al-Wahwah dan Jamil Salhab, sedang meliput konfrontasi di kota Yatta pada Jumat ini, lalu mereka tiba-tiba ditembak oleh penembak jitu.

“Kami merasa takut dan mendapati diri kami menjadi sasaran langsung, sehingga mendorong kami untuk meninggalkan tempat itu dan menghentikan liputan kami,” ujarnya.

Taktik kekerasan telah digunakan Zionis untuk meredam protes di sekitar Tepi Barat dan wilayah lainnya dalam beberapa pekan terakhir, termasuk pemukulan, menggunakan gas air mata, granat suara, dan peluru karet.

Banyak yang melaporkan kesulitan bernapas akibat terkena gas air mata, dan beberapa membutuhkan perhatian medis.

Air sigung (The Skunk), senjata yang digunakan oleh pasukan zionis Israel sebagai cara membubarkan massa, juga diarahkan untuk jurnalis, memaksa mereka berlari menghindar dan menghalangi kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan liputan.

Menurut Masyarakat Tahanan Palestina (PPS), 90 orang telah ditangkap di Tepi Barat sejak ketegangan meningkat awal pekan ini.

Otoritas Urusan Tahanan Palestina juga mengatakan, selama tiga pekan terakhir, pasukan Israel telah melakukan kampanye penangkapan massal terhadap warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat.

Badan pemerintah Palestina memperkirakan, Israel telah melakukan sekitar 600 penangkapan dalam beberapa pekan terakhir, dengan mayoritas dari mereka berada di kota Lod di Israel, yang dikenal oleh warga Palestina sebagai Lydd, serta di Yerusalem dan Ramallah. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)