Doha, MINA – Israel telah memutuskan untuk menarik semua anggota tim negosiasinya dari ibu kota Qatar, Doha, media Israel melaporkan pada hari Kamis (22/5).
Keputusan tersebut, yang dilaporkan oleh Channel 13 Israel, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, menyusul penarikan sejumlah pejabat senior oleh Tel Aviv awal pekan ini, di tengah kebuntuan dalam negosiasi tidak langsung dengan Hamas. Demikian dikutip dari The New Arab.
Pada hari Rabu, Channel 13 mengutip seorang pejabat Israel yang mengatakan mereka tidak dapat mencapai kesepakatan yang dapat diterima oleh kedua belah pihak. Sementara itu, penyiar publik Israel Kan, mengutip seorang pejabat lain yang mengatakan bahwa pembicaraan telah mencapai “jalan buntu”.
“Diputuskan untuk mengembalikan seluruh delegasi dari Doha, karena Hamas belum menanggapi proposal Amerika yang diterima Israel, dan tetap pada posisi penolakannya,” seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya dilaporkan mengatakan, menurut situs berita berbahasa Ibrani Ynet.
Baca Juga: UNESCO Desak Israel Hentikan Aktivitas Membahayakan di Situs Arkeologi Kuno Sebastia
“Jika terjadi perubahan dan Hamas menerima tawaran tersebut, delegasi akan segera dikirim ke mana pun yang membutuhkannya,” tambah pejabat itu.
Penarikan delegasi Israel dari Doha ini menyusul pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Rabu, di mana ia menegaskan kembali keinginannya untuk melanjutkan perang di Gaza.
“Jika ada pilihan untuk gencatan senjata sementara guna membebaskan sandera, kami akan siap,” kata Netanyahu, sembari menegaskan kembali tujuannya untuk membawa seluruh Gaza di bawah kendali Israel.
“Kita harus menghindari krisis kemanusiaan untuk menjaga kebebasan kita dalam bertindak,” katanya.
Baca Juga: Jaksa ICC Desak Hakim Tolak Permintaan Israel Cabut Surat Penangkapan Netanyahu
Pernyataan itu dikecam oleh Hamas, yang mengatakan pemimpin Israel itu berniat melakukan “genosida” di Gaza dan melaksanakan rencana Presiden AS Donald Trump untuk menggusur seluruh penduduk Palestina di daerah kantong itu.
Forum Sandera dan Keluarga Hilang Israel mengatakan Israel “tidak punya hak” untuk meninggalkan negosiasi di Doha, dengan mengatakan bahwa tawanan Israel yang tersisa akan berada dalam “bahaya besar”. Forum tersebut mencatat bahwa kesepakatan yang jelas telah dibahas selama lebih dari setahun, dan mendesak pemerintah untuk menyetujui kesepakatan dan mengakhiri perang di Gaza.
Perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 61.700 warga Palestina dan menjerumuskan Jalur Gaza ke dalam krisis kemanusiaan yang mendalam. Kelompok-kelompok hak asasi internasional terkemuka, termasuk Amnesty International, telah menetapkan bahwa perang tersebut merupakan genosida. [
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Rute Bantuan Dinilai Tidak Aman, PBB: Belum Ada Bantuan Disalurkan ke Warga Gaza