Tel Aviv, MINA – Perdana Menteri Israel Yair Lapid menawarkan solusi kepada Eropa untuk mengatasi krisis energi berupa gas dari ladang Karish yang terletak di perbatasan Palestina yang diduduki dengan Lebanon.
Middle East Monitor melaporkan, Yair Lapid menyampaikan hal itu beberapa hari setelah penandatanganan kesepakatan perbatasan laut dengan Lebanon. “Ladang Karish ini akan membantu Eropa menangani krisis energi,” kata Lapid.
Pekan lalu, perusahaan Israel, Energean mengumumkan dimulainya produksi di ladang gas Karish. Sementara Lebanon memprotes kebijakan itu sebelum akhirnya dicapai kesepakatan.
Mantan pemimpin Lebanon, Michel Aoun sebelumnya telah menyatakan bahwa negaranya tidak akan melakukan normalisasi diplomatik dengan Israel. Kebijakan luar negeri Lebanon akan dipertahankan.
Baca Juga: 10 Tahun “Krisis Perahu Rohingya”: Pelayaran Maut Terus Berlanjut Tanpa Solusi
Pada 2020, Israel dan Lebanon melanjutkan negosiasi terkait sengketa perbatasan maritim setelah terakhir kali terlibat perang terbuka pada 2006 lalu.
Karish diklaim oleh Israel berada dalam zona ekonomi eksklusifnya yang diakui oleh PBB. Kelompok Hizbullah Lebanon sempat mengancam akan menyerang Israel jika negara tersebut melakukan eksplorasi gas di Karish. (R/P2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: LSM Swiss Desak Investigasi Gaza Humanitarian Foundation