Kreta, Yunani, 12 Ramadhan 1436/29 Juni 2015 (MINA) – Menjelang detik-detik keberangkatan rombongan aktivis yang tergabung dalam aksi armada membuka blokade Gaza Freedom Flotilla III, otoritas pelabuhan Yunani, diberitakan mencegah kapal kelima meninggalkan pelabuhan tersebut.
Zohar Regev, aktivis Koalisi Freedom Flotilla yang tergabung dalam kapal Juiliano 2 telah mengkonfirmasi bahwa otoritas pelabuhan Yunani menghalangi kapal kelima dari armada Freedom Flotilla III meninggalkan pelabuhan.
“Ini adalah pengumuman tidak biasa yang diyakini sebagai upaya disengaja untuk mencegah kapal kelima bergabung dengan empat kapal kecil lainnya yang menunggu di perairan internasional sebelum menuju Gaza,” ujarnya.
Menurut Regev, yang juga merupakan wartawan majalah Smart Saver California, bahwa tindakan pencegahan tersebut adalah hasil dari tekanan Israel pada pemerintah Yunani.
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
Media pemantau MEMO menyebutkan, Ahad kemarin (28/6) pemerintah Yunani beralasan masih memeriksa surat-surat kapal dan menunda keberangkatan sampai malam Senin.
Zaher Birawi, Kepala Komite Internasional untuk Membuka Blokade Gaza, mengatakan bahwa tertundanya perahu kelima yang hendak bergabung dengan empat lainnya, tidak akan mempengaruhi pelayaran armada dalam mencapai tujuannya, menuju Jalur Gaza.
“Fakta bahwa banyak dari tujuan armada yang telah dicapai. Satu-satunya dampak adalah tidak semua kapal akan datang bersama-sama dalam kelompok yang lebih besar. Namun, perahu kelima akan bergabung sesegera mungkin dan akan mencapai Gaza, meskipun lebih lambat dari empat kapal lainnya,” ujar Birawi, yang juga anggota Komite Eksekutif Global March to Jerusalem (GMJ) Internasional.
Namun, dia menambahkan, tokoh politik Yunani terus mendorong penghapusan hambatan tersebut dan bahwa mereka sangat mendukung gagasan Freedom Flotilla III bersama dengan semua upaya yang dilakukan untuk membuka blokade Gaza.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Zaher Birawi juga dikenal di kalangan aktivis sebagai juru bicara Kantor Media untuk Forum Palestina di Inggris PFB (The Palestinian Forum in Britain), yang dipimpin oleh Hafiz al-Karmi.
The PFB menyatakan bahwa kelompoknya mempertahankan prinsip bahwa Palestina dengan perbatasan bersejarah adalah tanah Islam Arab.
Angkatan Laut Israel dalam beberapa hari telah mempersiapkan pasukan penghalau aksi pelayaran agar jangan sampai mencapai pelabuhan di Jalur Gaza.
Pesawat tanpa awak (drone) juga dikabarkan terus bergerak memantau palayaran Freedom Flotilla III.
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Sebelumnya, tahun 2010, sejumlah 12 relawan kemanusiaan Indonesia pernah bergabung dalam aksi menembus blokade Gaza Freedom Flotilla I. Di antara aktivis yang berada di atas kapal Mavi Marmara berbendera Turki, saat itu adalah : dr. Arief Rahman, Ir. Nur Ikhwan Abadi dan Nur Fitri Taher, ketiganya dari Lembaga Kemanusiaan MER-C (Medical Emergency Rescue Committee). (T/P4/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia