Jerusalem, 26 Shafar 1435/29 Desember 2013 (MINA) – Militer Israel menembakkan puluhan roket ke Lebanon Selatan sebagai balasan atas dua roket Katyusha yang menyebarang ke lapangan terbuka kota Galilea utara Kiryat Shmona, pejabat Israel melaporkan, Ahad (29/12).
Sekitar 20 roket dari Israel menyerang perbatasan Arqub,” kata seorang pejabat keamanan Lebanon, seperti diberitakan Al-Ahram, yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
Kedua serangan ke kawasan tak berpenghuni di Israel dan Lebanon dilaporkan tidak menimbulkan korban atau kerusakan berarti.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
Juru bicara polisi Israel Micky Rosenfeld melaporkan, tidak ada korban luka atau kerusakan berarti dari serangan roket.
Militer Israel mengatakan, pihaknya membalas tembakan roket dari arah Lebanon, dengan menembakkan roket ke arah sumber peluncuran.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, ketegangan muncul antarkedua negara sejak pasukan Lebanon dituduh menembak mati seorang tentara Israel dekat perbatasan pada 16 Desember lalu.
Perbatasan Israel-Lebanon terlihat memanas setelah gencatan senjata sejak perang 2006 Israel melawan Hizbullah.
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata
Pekan lalu, Hizbullah mengatakan salah satu pemimpinnya tewas di dekat Beirut, dan menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut. Israel membantah tuduhan itu dan memperingatkan akan membalas terhadap tuduhan apapun.
Times of Israel melaporkan, tidak lama setelah dua roket Katyusah menyarang Israel, Menteri Pertahanan Moshe Ya’alon memperingatkan, Israel tidak akan mentolerir serangan apapun.
“Tidak ada toleransi apapun dan tidak ada siapapun yang boleh mengganggu kehidupan warga,” ujar Ya’alon.
Kantor berita resmi Hizbullah Al-Manar melaporkan, empat roket Israel menargetkan desa Shuba, Lebanon Selatan. Pasukan keamanan Lebanon dan Pasukan Keamanan PBB melakukan penjagaan setelah kejadian itu. (R1/R2).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama