Gaza City, 27 Ramadhan 1434/4 Agustus 2013 (MINA) – Klub Tahanan Palestina mengecam tindakan Israel yang menempatkan seorang tahanan Palestina menderita tuna rungu, Bassam Obeid di dalam sel isolasi di penjara Israel ‘Rimon’.
Obeid, warga asal kota Arraba di wilayah Jenin, Tepi Barat, Palestina, terisolasi selama 39 hari tanpa komunikasi karena menolak kebijakan pemindahan sewenang-wenang yang dilakukan oleh petugas penjara Israel terhadap dirinya dan rekannya sesama tahanan.
Sekretaris Klub Tahanan Palestina, Ragheb Abu Diak mengatakan , petugas penjara Israel sengaja membuat pemindahan sewenang-wenang terhadap para tahanan untuk membingungkan mereka dan mengganggu kehidupan mereka.
“Terlepas dari kondisi kesehatan buruk Obeid yang menderita tuna rungu dan sakit parah di bagian kaki kanan, administrasi penjara menolaknya untuk tinggal dengan rekan sesama tahanan,” ungkap Abu Diak, AlRay melaporkan yang dikutip Mi’raj News Agency (MINA), Ahad (4/8).
Baca Juga: Israel kembali Serang RS Kamal Adwan, Sejumlah Fasilitas Hancur
Saudara Bassam, Walid Obeid meminta Komite Palang Merah Internasional untuk menekan petugas penjara Israel untuk mengembalikan Bassam ke penjara biasa sehingga rekannya sesama tahanan akan memberikannya perawatan yang diperlukan.
Pusat Dukungan dan Hak Asasi Manusia (HAM) khusus Tahanan Palestina, Addameer menambahkan, hingga catatan Juni 2013, sekitar 4.979 warga Palestina masih berada di dalam penjara-penjara Israel tanpa tuduhan dan dakwaan yang jelas. Termasuk dalam tahanan itu ada delapan anggota parlemen aktif yang merupakan tahanan administratif.
Bassam Obeid telah ditahan selama lebih dari sembilan tahun.
Terputus Dari Dunia
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Sel Isolasi merupakan salah satu metode paling disukai otoritas penjara penjajah Israel untuk menghukum tahanan Palestina.Sel Isolasi juga digunakan oleh penjajah Israel sebagai tindakan disiplin dan juga praktek umum selama interogasi. Sel isolasi dikombinasikan dengan uang denda merupakan hukuman yang paling umum diambil terhadap warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Sel Isolasi di penjara-penjara Israel berukuran 1,5 meter x 2 meter, hingga 3 meter x 3,5 meter. Setiap sel biasanya memiliki satu jendela berukuran sekitar 50 cm x 100 cm, yang dalam banyak kasus tidak memungkinkan masuknya cahaya atau udara yang cukup dari luar.
Sel isolasi dirancang khusus sebagai tambahan sumber tekanan psikologis dan fisik bagi tahanan. Struktur dinding sel terbuat dari semen yang dicat dengan warna kusam ditambah cahaya redup, dan ujung dinding sering memiliki tekstur yang sangat kasar.
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel
Tahanan yang berada di dalam sel isolasi benar-benar terputus dari dunia. Mereka ditahan di sel kosong yang hanya berisi kasur dan selimut. Selain pakaian yang dimiliki para tahanan, mereka tidak diperbolehkan untuk mengambil apapun ke dalam sel isolasi, termasuk bahan bacaan, televisi atau radio.
Pada akhir September 2012, terdapat sekitar 60 tahanan Palestina yang ditahan di dalam sel isolasi, termasuk dua diantaranya ditempatkan secara terpisah untuk alasan negara atau keamanan.(T/P02/R2).
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Inggris Desak Pemerintah Segera Beri Visa Medis untuk Anak-Anak Gaza