Gaza, MINA – Organisasi bantuan internasional telah mengonfirmasi bahwa militer Israel telah mencegah masuknya makanan atau pasokan kemanusiaan apa pun ke Gaza Utara selama tiga pekan berturut-turut.
Hal itu dilakukan di tengah operasi militer yang sedang berlangsung dan blokade yang diperketat di kamp Jabalia dan wilayah utara. Palestine News Network melaporkan, Rabu (16/10).
Dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh Oxfam dan 37 lembaga bantuan global, disebutkan bahwa sejak 1 Oktober, Israel tidak mengizinkan makanan apa pun masuk ke Gaza Utara, yang menyebabkan warga sipil kelaparan.
Organisasi-organisasi bantuan global menyatakan dalam deklarasi tersebut, “Dunia tidak bisa tinggal diam sementara pemerintah Israel melakukan kekejaman.”
Baca Juga: Jumlah Syahid di Jalur Gaza Capai 44.056 Jiwa, 104.268 Luka
Organisasi-organisasi bantuan menekankan bahwa warga sipil tidak boleh dipaksa mengungsi untuk menerima bantuan, dan bahwa mereka yang memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka harus dilindungi berdasarkan hukum internasional.
Mereka mengutuk serangan terhadap pekerja kemanusiaan, struktur bantuan, dan konvoi bantuan.
Pernyataan tersebut menyoroti bahwa Gaza Utara menghadapi kehancuran dan mendesak para pemimpin dunia untuk segera mengakhiri kekejaman yang dilakukan oleh Israel.
Akses dan masuknya bantuan, terutama di Gaza Utara, hanya 2.874 truk yang memasuki wilayah tersebut, mewakili hanya 20% dari bantuan harian yang diberikan.
Baca Juga: Hamas Sambut Baik Surat Perintah Penangkapan ICC untuk Netanyahu dan Gallant
Organisasi-organisasi bantuan menyatakan bahwa dunia tidak bisa tetap pasif sementara pemerintah Israel melakukan kekejaman. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Iran: Veto AS di DK PBB “Izin” bagi Israel Lanjutkan Pembantaian