Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Israel Terus Lakukan Kelalaian Medis Terhadap Tahanan Palestina

Rana Setiawan - Ahad, 21 Februari 2021 - 22:31 WIB

Ahad, 21 Februari 2021 - 22:31 WIB

2 Views

Ramallah, MINA – Komisi Urusan Tahanan dan Mantan Tahanan Palestina mengatakan, Ahad (21/2), Otoritas Pendudukan Israel terus mempertahankan tindakan kelalaian medis yang tidak adil terhadap para tahanan politik Palestina di penjara.

Komisi mengatakan dalam sebuah pernyataan dilaporkan WAFA, otoritas pendudukan Israel sengaja mengabaikan kondisi medis dari banyak tahanan yang sakit, hanya diperbolehkan mendapatkan obat penghilang rasa sakit daripada perawatan medis sebenarnya.

Contohnya kasus Jamal Omar (49), seorang tahanan Palestina di penjara Israel Nafha, yang menderita kanker pada ginjal dan hati, selain masalah di perut, usus dan saraf, yang sejauh ini telah ditolak untuk mendapatkan perawatan medis.

Tahanan lain, Ma’zouz Besharat (45), dilaporkan menderita sakit punggung akut akibat penyiksaan oleh polisi Israel selama interogasi. Besharat juga mengalami sakit kepala kronis dan infeksi telinga tengah, yang sering membuatnya kehilangan kesadaran, sehingga sangat membutuhkan dokter spesialis untuk mendiagnosis kondisinya.

Baca Juga: Israel Perpanjang Penutupan Media Al-Jazeera di Palestina

Tahanan ketiga, Ibrahim Ghnaimat (42), menderita penyumbatan di arteri dan otot jantung yang lemah, oleh karena itu ia sangat membutuhkan alat pacu jantung untuk mengatur detak jantung. Namun,

Komisi mengatakan, pimpinan Penjara Rimon telah menunda operasi implantasi alat pacu jantung yang sangat dibutuhkan untuknya selama lebih dari setahun.

Tahanan keempat, Husam Abu Hussein (30), pasien thalassemia yang ditahan di penjara Ofer Israel, telah mengeluh karena pembesaran hati. Ia sangat membutuhkan tindak lanjut medis khusus dan unit darah reguler karena penyakitnya.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Australia, Selandia Baru, dan Kanada Desak Gencatan Senjata di Gaza

Rekomendasi untuk Anda