Tel Aviv, MINA – Media Ibrani menyebut, tentara pendudukan Israel tidak tahu apa yang harus dilakukan di Jalur Gaza dan tidak memiliki rencana yang jelas.
Penulis politik Israel, Ben Caspit mengatakan di situs web Ibrani Wallah, saat ini, tidak ada apa-apa di Gaza, yang ada hanyalah Hamas berusaha untuk kembali membangun kemampuannya di wilayah tentara Israel ditarik.
“Masalahnya adalah Israel tidak dapat mengendalikannya sama sekali,” kata Caspit seperti dikutip dari Quds Press, Ahad (24/3).
Caspit menjelaskan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah seorang sandera, dan tidak dapat membuat keputusan yang tepat. Baginya, tidak ada yang perlu dibicarakan, terutama mengenai Gaza dan mengorganisir pemerintahan alternatif untuk Hamas di Jalur Gaza.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Penulis Israel itu juga menyebut, sia-sianya operasi militer di Rafah dan tidak ada apa pun di wilayah selatan itu selain yang ada di Khan Yunis.
“Khan Yunis adalah tempat kekuatan Hamas, lebih penting daripada Rafah,” katanya.
Sementara itu, analis politik dan jurnalis di Yedioth Ahronoth, Ben Dror Yemini, mengatakan kepada Channel 12 Israel bahwa Netanyahu adalah orang yang bertanggung jawab atas kegagalan, krisis dan memburuknya situasi Israel sejak 7 Oktober 2023.
“Sulit untuk mengatakan hal baik tentang Netanyahu, karena dialah yang membawa kita ke kemerosotan yang kita alami saat ini,” tambahnya.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan serangan militer dahsyat di Jalur Gaza yang menyebabkan puluhan ribu korban sipil, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. (T/RE1/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza