Tel Aviv, MINA – Israel tidak yakin dengan keberadaan pemimpin senior Hamas Yahya Sinwar di Gaza, meskipun ia mengklaim tetap berada di Gaza, menurut sebuah laporan pada Sabtu (11/5).
Sinwar telah menjadi sasaran utama Israel. Militer pendudukan mengatakan bahwa serangan mereka di Rafah bertujuan menargetkan Sinwar dan pemain kunci lainnya dalam kepemimpinan Hamas, yang sejauh ini berhasil menghindari serangan Israel.
Seorang pejabat Israel yang tidak ingin namanya diungkap, mengatakan kepada The Times of Israel bahwa mereka tidak mengetahui lokasi pasti Sinwar saat ini, tetapi yakin pemimpin tersebut mungkin berada di terowongan bawah tanah di wilayah selatan Khan Younis.
Pemimpin Hamas di Gaza telah mengatur serangan mendadak pada 7 Oktober ke Israel selatan, yang menewaskan 1.139 warga Israel dan menyebabkan kelompok tersebut menawan dan menyandera sekitar 250 orang.
Baca Juga: Israel Halangi Evakuasi Jenazah di Gaza Utara
Serangan tersebut memicu invasi brutal Israel ke Gaza, yang kini memasuki bulan kedelapan, yang telah menewaskan lebih dari 35.000 warga Palestina, menghancurkan daerah kantong tersebut dan memicu krisis kemanusiaan yang besar.
Pemerintah Israel mengatakan bahwa menargetkan pemimpin Hamas adalah salah satu tujuan utamanya dalam perang tersebut. Namun, sejauh ini gagal menghasilkan banyak serangan yang signifikan.
Tentara telah membuat klaim bahwa mereka yakin akan keberadaan pemimpin kelompok Palestina tersebut dan menggunakannya untuk membenarkan serangan berulang kali terhadap wilayah sipil yang padat.
Namun, pejabat yang dikutip oleh The Times of Israel mengatakan bahwa “banyak pencapaian IDF di lapangan hanya berumur pendek”.
Baca Juga: Keluarga Tahanan Israel Kecam Pemerintahnya Sendiri
Sejumlah tokoh senior militer dan politik Hamas telah terbunuh, termasuk Wakil Komandan Brigade Al-Qassam Marwan Issa. AS mengkonfirmasi Issa telah gugur dalam serangan di wilayah Jabalia di Gaza utara pada bulan Maret.
Pada bulan Februari, tentara Israel merilis rekaman video yang menunjukkan Sinwar berjalan melalui terowongan di Gaza bersama anggota keluarganya.
Menurut laporan di Channel 12 Israel pada Kamis (9/5), militer Israel merencanakan operasi untuk membunuh Sinwar dan Komandan Brigade Al-Qassim Mohammed Deif sejak tahun 2021.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dengan tegas melanjutkan invasi ke Rafah, menegaskan bahwa penting untuk mencapai tujuan perangnya guna mengalahkan Hamas, meskipun ada tentangan dari dunia internasional.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Militer mengeklaim bahwa empat batalyon Hamas bersembunyi di wilayah selatan. Namun, serangan baru di utara sekitar Kota Gaza telah mendorong Israel untuk meningkatkan pertempuran di utara setelah mengeklaim telah mengalahkan Hamas di wilayah tersebut. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina