Israel Tingkatkan Rencana Yahudisasi di Al-Quds

, 1 Ramadhan 1437/5 Juni 2016 (MINA) – Sebuah laporan resmi Palestina menegaskan bahwa Otoritas Pendudukan dan perangkat-perangkat pelaksananya berjanji untuk melanjutkan kebijakan Yahudisasi di Kota Al-Quds dan meningkatkan kampanye pembersihan etnis terhadap penduduk Palestina.

Tujuannya adalah  untuk menekan warga Palestina dan memaksanya dengan kekerasan agar meninggalkan rumah-rumah mereka.

Biro Nasional untuk Membela Tanah dan Melawan Permukimanilegal, mengemukakan hal ini dalam laporan yang dimuat Pusat Informasi Palestina (PIP) dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Laporan itu mengisyaratkan pada persiapan luas kalangan Israel untuk menggelar perayaan besar pada 5 Juni ini sebagai upacara peringatan pendudukan entitas Zionis itu atas Kota Al-Quds pada tahun 1967, di antaranya adalah digelarnya sidang khusus pemerintah di daerah “Tilah Dzakhirah” pada Ahad malam ini.

Laporan itu menjelaskan bahwa di antara tema yang dipaparkan dalam sidang pemerintah tersebut adalah disetujuinya peta rencana pembangunan lima tahun untuk mendukung ekonomi penjajah Zionis.

Peta rencana tersebut bertujuan untuk memperdalam status Al-Quds sebagai ibukota “Negara ”.

Dalam sidang ini akan disetujui anggaran senilai 850 juta shekel atau sekitar 220 juta Dolar AS, yang dicairkan selama lima tahun (2016-2021), untuk melaksanakan dan mendukung proyek-proyek wisata, industri, perdagangan, akademik dan yang lainnya.

Sementara itu Kementerian Pendidikan Zionis meluncurkan “Pekan Yahudisasi ” (Al-Quds) di sekolah-sekolah di semua jenjang, yang sudah dimulai pada hari Rabu lalu dan berlangsung hingga 8 Juni yang akan datang, dengan slogan “Hari Pembebasan dan Penyatuan Dua Wilayah Yerusalem”.

Komisi Perencanaan dan Pembangunan Pemerintah Kota Israel di Al-Quds juga telah menyetujui untuk memukimkan para pemukim ilegal Yahudi menggantikan tempat penduduk Palestina yang rumah-rumah mereka digusur dan dihancurkan.

Komisi telah menyetujui penghancuran rumah-rumah warga Palestina di Kampung Silwan dan memberikan tanahnya kepada para pemukim Yahudi.

Sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, “Yerusalem akan tetap bersatu di bawah kedaulatan Israel dan kami tidak akan menerima pembagian Yersusalem (dengan Palestina,red). Akar bangsa yahudi di kota (Yerusalem) lebih dalam dibandingkan dengan bangsa lain. Dan ini juga berlaku pada Bukit Sinagog (,red). Kami tidak akan mengembalikan realitas di Kota Al-Quds ke belakang lagi.”

Hal ini bersamaan dengan aksi-aksi massif yang dilakukan lembaga-lembaga resmi dan non resmi di entitas penjajah Zionis untuk terus melakukan pawai dan upacara-upacaya provokatif. Berbarengan dengan seruan-seruan “perhimpunan organisasi-organisasi sinagog” dan organisasi-organisasi radikal lainnya untuk menduduki dan menggelar peringatan pendudukan Al-Quds di dalamnya pada 5 Juni ini. (T/R05/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.