Tepi Barat, 25 Ramadhan 1434/2 Agustus 2013 (MINA) – Otoritas Pendudukan Israel (IOA) menolak untuk melepaskan tahanan tertua, Sheikh Nazih Abu Oun meskipun ia dalam keadaan sakit.
Pusat Palestina untuk tahanan mengatakan bahwa dalam sebuah pernyataan pada Rabu (31/7) Abu Oun (51) ditangkap pada 5 Juli 2011 dan ditahan sejak itu dalam penahanan administratif, tanpa pengadilan.
Amina Al-Tawil, juru bicara untuk Pusat di tepi Barat, mengatakan bahwa IOA mengancam Abu Oun untuk diperpanjang masa penahanannya, yang saat ini ditahan di penjara Hadarim.
Sebelumnya Abu Oun pernah ditahan selama 17 tahun di penjara Israel, dalam tahanan administratif, ia menderita sakit akut di mata.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Abu Oun pernah terpilih sebagai anggota dewan kota dari desa Jaba, kota kelahirannya, dekat Jenin dan dikenal sebagai aktivis dalam membela hak-hak narapidana.
Sebelumnya, pada Mei, ketua Ahrar, Fuad Al-Khoffash mengatakan, Israel menahan 218 warga palestina di bawah penahanan Adminstrasi. Kebanyakan dari mereka berada di kamp militer Negev dan penjara Ofer, sedangkan sisanya di penjara Majiddo, Hadarim, dan penjara lainnya.
Khoffash menambahkan, 80 persen tahanan adalah pendukung gerakan Hamas serta beberapa dari mereka menghabiskan lebih dari 15 tahun penajara setelah diculik dan ditahan beberapa kali tanpa dakwaan.
Ketua Ahrar itu juga mengatakan, salah satu tahanan yang bernama Ayed Doudeen dari wilayah Hebron, sebelumnya menghabiskan sampai 15 tahun penjara, termasuk delapan tahun di bawah Penahanan Administrasi.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Selain itu, pusat Ahrar melaporkan, mantan Menteri Tahanan terpilih, Wasfi Qabha telah berada di bawah Penahanan Administrasi sejak dua tahun lalu. Israel saat ini menahan 13 anggota legislatif terpilih, termasuk sembilan diantaranya kini berada di bawah Penahanan Administrasi.
Pusat studi itu menyerukan tindakan hukum lokal, regional, dan internasional untuk mengekspos pelanggaran Israel yang sedang berlangsung terhadap semua tahanan politik Palestina, terutama tahanan administratif dalam rangka memastikan akhir dari praktek ilegal dan kebijakan Israel yang satu itu.
Tahanan yang berada di bawah Penahanan Administrasi bahkan tidak tahu apa tuduhan yang mereka hadapi karena Israel tidak memberikan dakwaan yang jelas dan mengatakan tidak akan memberi akses karena mereka memiliki “file rahasia” yang tidak bisa diperlihatkan, bahkan kepada pengacara para tahanan sekalipun. (T/P013/R2).
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sudah 66 Hari Israel Blokir Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Utara