Tel Aviv, 24 Ramadhan 1436/11 Juli 2015 (MINA) – Wakil Perdana Menteri / Menteri Dalam Negeri Israel, Silvan Shalom secara terbuka dan secara eksplisit menolak inisiatif perdamaian Arab Saudi dan disusun oleh Liga Arab, untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan negara-negara Arab.
“Inisiatif Arab tidak ada,” katanya saat konferensi keamanan di Tel Aviv, MEMO yang dikutip Mi’raj ISlamic News Agency (MINA), Sabtu.
Rencana tersebut antara lain mencakup pembentukan negara Palestina berdasarkan pada perbatasan 4 Juni 1967, pengembalian Golan pada Suriah dan hak warga Palestina untuk kembali ke tanah airnya.
Pejabat tinggi Israel itu menyatakan, isi inisiatif itu perlu diubah dari format aslinya sebelum diajukan kembali agar dapat diterima fihaknya.
Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah
Inisiatif Arab Saudi-pertama kali diusulkan 15 tahun yang lalu sebagai dasar untuk negosiasi antara negara-negara Arab dan Israel.
Menurut Shalom, Saudi membuat sejumlah perubahan inisiatif serius, yang membuatnya menjadi sulit untuk menerima. Ia percaya bahwa ada tiga poin dalam inisiatif yang membuatnya bermasalah: kesepakatan berdasarkan perbatasan tahun 1967, Dataran Tinggi Golan dikembalikan kepada Suriah dan implementasi penuh dari hak Palestina kembali ke tanah airnya.
“Ini sangat bagus untuk berbicara tentang inisiatif Saudi,” kata menteri, “tetapi tiga perubahan besar di tangan Liga Arab menjadikannya sulit diterima.”
Dia menegaskan, akan sangat sulit untuk mendapatkan kesepkatan atas tiga hal tersebut yakni perbatasan tahun 1967, Golan dikembalikan pada Suriah dan hak kembali warga Palestina.
Baca Juga: [POPULER MINA] Runtuhnya Bashar Assad dan Perebutan Wilayah Suriah oleh Israel
“Saya tidak berpikir bahwa Pemerintah Israel saat ini – atau pemerintah Israel lainnya – akan setuju untuk bernegosiasi atas dasar dokumen ini,” tambah Shalom.(T/P004/P2)
Mi’raj ISlamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata