listrik-gaza-300x169.jpg" alt="" width="300" height="169" />Al-Quds, MINA – Pengacara kasus listrik Gaza di pengadilan Israel, Khaled al-Desouki, mengkonfirmasi bahwa pengadilan Israel mengeluarkan sebuah keputusan untuk menolak kembalinya listrik ke Jalur Gaza 24 jam sehari.
Al-Dasouqi mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada Dunya Al-Watan bahwa pengadilan tersebut juga menolak untuk menjual semua jenis bahan bakar tanpa pajak.
Ia mengatakan, pengadilan tersebut mengeluarkan keputusannya mengingat bahwa partai-partai yang mengajukan tuntutan hukum tersebut bukan lagi merupakan pejabat yang berwenang, dan bahwa pemerintah Palestina adalah badan yang berwenang untuk mengajukan tuntutan hukum tersebut.
Dia menambahkan bahwa pemerintah Israel menunda keputusan mengenai kewajiban Israel terhadap Jalur Gaza, di bawah pendudukannya, yang menuntut kembalinya jumlah dasar listrik dengan minimum 120 megawatt, tanpa batas waktu.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
“Pendudukan Israel telah beberapa bulan mengurangi listrik di Jalur Gaza, yang menghalangi kesepakatan mengenai garis batas Israel dan menambahkan jalur baru, apalagi setelah berlangsungnya rekonsiliasi Palestina, Israel semakin mencari jalan untuk menghambatnya,” katanya. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon