Hebron, MINA – Israel menolak menyerahkan Masjid Ibrahimi, termasuk fasilitas, halaman, dan gerbangnya kepada Kementerian Wakaf dan Agama Palestina.
Menteri Wakaf Muhammad Mustafa Najm mengatakan, itu merupakan penolakan Jumat kedua berturut-turut. Quds Press melaporkan, Jumat (14/3).
Kementerian telah menyatakan posisinya mengenai masalah tersebut Jumat malam lalu, dan mendesak pendudukan mencabut posisinya yang melanggar hak-hak umat Islam untuk beribadah di tempat suci mereka beserta semua halaman, area salat, dan koridornya.
“Kementerian Wakaf akan bekerja untuk melindungi Masjid Ibrahimi, melestarikannya, dan memantau urusannya, bersama dengan lembaga resmi dan sipil di Provinsi Hebron,” ujar Menteri Najm.
Baca Juga: Israel Tahan 676 Jenazah Warga Palestina di ‘Pemakaman Angka’ dan Lemari Es
Ia juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah Palestina, di mana Perdana Menteri Mohammad Mustafa menindaklanjuti masalah masjid tersebut setiap hari.
Hal itu menempatkan Masjid Ibrahimi dalam lingkaran sasaran Israel untuk merebutnya dan mengubahnya menjadi sinagoge Talmud, dan ini merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hak eksklusif umat Islam untuk berdaulat atasnya, lanjutnya.
Ia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk “menegakkan tanggung jawabnya dan menghentikan pendudukan dari pelanggaran yang dilakukannya setiap hari dan upayanya yang terus-menerus untuk menguasai Masjid Ibrahimi.
Ia menyerukan kepada masyarakat Muslim di Palestina pada umumnya dan di Provinsi Hebron pada khususnya untuk tetap berada di Masjid Ibrahimi dan mengunjunginya setiap hari, terutama pada hari Jumat, karena kehadiran tersebut menegaskan hak Palestina-Islam. []
Baca Juga: Pelapor Kkhusus PBB: Israel Lakukan ‘Pembersihan Etnis’ di Tepi Barat
Mi’raj News Agency (MINA)