Tel Aviv, 23 Rajab 1435/22 Mei 2014 (MINA) – Israel menolak tuntutan penyelidikan internasional dalam kasus pembunuhan dua pemuda warga Palestina pada Kamis (15/5) yang lalu.
Menteri Luar Negeri Israel Avigdor Lieberman, menolak tuntutan di dalam negeri maupun Internasional untuk melakukan investigasi terbuka mengenai kematian dua pemuda Palestina itu yang ditembak mati tanpa alasan oleh tentara Israel pekan lalu. Middle East Eye melaporkan seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Kamis.
“Saya menolak permintaan penyelidikan Internasional dalam kasus pembunuhan dua warga Palestina pada 15 Mei itu,” kata Lieberman.
Baca Juga: Pengamat Politik Al-Qarra: Munculnya Brigade Al-Qassam Tunjukkan Kegagalan Israel
Tuntutan ini menyusul munculnya rekaman video yang menunjukkan dua pemuda Palestina ditembak meskipun mereka tidak melakukan ancaman.
Kontroversi atas insiden tersebut menimbulkan respon cepat dari Washington dan PBB yang memintya dilakukan penyelidikan.
Informasi ini datang dari orang tua aktivis yang dibunuh tentara Israel, Rachel Corrie, yang datang ke Pengadilan Tinggi Israel untuk mengajukan banding atas keputusan penghapusan tanggung jawab militer atas kematian anaknya pada 2003. Pembunuhan ini menjadi sorotan Internasional.
“Insiden semacam itu akan diselidiki terlepas dari permintaan siapapun,” tambahnya. Ia mengecam kritik dunia tentang insiden tersebut sebagai kemunafikan.
Baca Juga: Ribuan Orang Sambut 90 Tahanan yang Bebas dari Penjara Israel
“Saya menyesal tuntutan ini tidak keluar dalam kasus lain. Di Suriah sekitar 170.000 orang tewas dan saya tidak melihat tindakan apapun oleh masyarakat internasional untuk menyelidiki kasus pembunuhan tersebut,” lanjutnya.
Rekaman video yang dirilis awal pekan ini oleh Pertahanan Untuk Anak Internasional dan kelompok HAM B’Tselem muncul menunjukkan insiden terpisah dua orang Palestina ditembak saat mereka berjalan di dekat Ramallah pada hari Nakbah yang diadakan setiap tahun pada 15 Mei untuk memperingati pengusiran besar-besaran warga Palestina oleh Israel.
Meskipun bentrokan terjadi di daerah tersebut, namun tidak ada bukti nyata yang terekam ketika korban ditembak mati. Militer Israel telah mengecam rekaman itu. Mereka mengatakan video tersebut telah diedit dan menyatakan sedang mengadakan penyelidikan.
Tuntutan internasional
Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat Jen Psaki mengatakan Rabu (21/5), Washington mengharapkan Israel melakukan penyelidikan dengan cepat dan transparan untuk menentukan fakta-fakta kejadian ini.
Baca Juga: Komandan IRGC Iran: Gencatan Senjata Kekalahan Terbesar Israel
Sehari sebelumnya, Asisten Sekjen PBB untuk Urusan Politik, Oscar Fernandez Taranco, menyerukan penyelidikan independen dan transparan.
Dia mengatakan, keprihatinan serius pada informasi yang menunjukkan dua warga sipil Palestina meninggal dan tampak tidak membawa senjata apapun atau tidak dalam posisi mengancam terhadap siapapun.
“Insiden ini sangat penting diusut tuntas. Kita tegaskan perlunya pasukan keamanan, baik Israel maupun Palestina untuk menahan diri dari penggunaan kekuatan yang mematikan, kecuali dalam kasus ada ancaman nyata,” kata Uni Eropa dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
Sementara itu, pemimpin Palestina mengatakan Israel melakukan eksekusi yang disengaja kepada Musaab Nuwarah (20) dan Muhammad Udeh (17).
Baca Juga: Pejuang Palestina Tegaskan Komitmen Perjanjian Gencatan Senjata di Gaza
Anggota Organisasi Pembebasan Palestina Hanan Ashrawy mengatakan dalam sebuah pernyataan, para pemuda tidak bersenjata dan tidak menimbulkan ancaman. Ia menuduh Israel melakukan kekerasan yang berlebihan dan tidak pandang bulu.”
Israel mengatakan, polisi perbatasan yang beroperasi di daerah tersebut pada saat itu mencoba meredakan demonstrasi kekerasan oleh sekitar 150 warga Palestina dan menyangkal menggunakan peluru tajam.
Menurut temuan terbaru PBB, terjadi peningkatan tajam jumlah warga Palestina yang dibunuh dan terluka oleh para tentara Israel sejak awal 2013.
Menurut UNRWA, jumlah mereka yang terluka karena peluru sepanjang tahun ini meningkat menjadi 43 dari 10 pada periode yang sama pada 2013. (T/Fauziah/P03/IR)
Baca Juga: Puluhan Truk Bantuan Mulai Masuk Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://middleeasteye.net/news/israel-dubs-us-and-un-probe-demands-hypocrisy
Baca Juga: Gencatan Senjata Dimulai, 90 Tahanan Palestina Bebas