New York, MINA – Utusan Israel untuk PBB Danny Danon menuduh Iran mengirim senjata ke pemimpin pemberontak Libya Jenderal Khalifa Haftar, yang pasukannya telah menerima dukungan dari sejumlah kekuatan asing, termasuk Uni Emirat Arab (UEA).
Danon menuduh Iran melanggar embargo senjata atas Libya dengan mengirim rudal anti-tank ke Haftar. Tudingan itu dinyatakan dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Anadolu Agency mengungkapkan pada Rabu (20/5).
“Pada bulan November 2019, muncul gambar empat sistem rudal anti-tank berpemandu Iran ‘Dehlaviyeh’ yang dioperasikan oleh milisi yang terkait dengan pasukan Jenderal Haftar di Libya,” tulis Danon dalam surat itu, tertanggal 8 Mei.
“Kehadiran sistem canggih yang diproduksi Iran di tanah Libya adalah pelanggaran berat resolusi Dewan Keamanan 2231 (2015), seperti yang diatur dalam pasal 6 (b) lampiran B, yang mencegah ‘pasokan, penjualan, atau transfer dari senjata atau materi terkait dari Iran,” tulis Danon.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Haftar mendapat dukungan dari sejumlah kekuatan asing, terutama dari salah satu saingan berat Iran, UEA.
Abu Dhabi telah menjadi salah satu pendukung utama Haftar dalam pemberontakannya melawan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) yang didukung PBB.
Turki mendukung GNA dan telah mengoperasikan pasukannya di Libya.
Mesir telah menjadi sekutu Haftar dalam perang, sementara Rusia juga dituduh mengirim persenjataan dan tentara bayaran.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
GNA mengatakan, pekan ini, delapan jet tempur era Soviet terbang dari Suriah ke Libya timur, yang dikendalikan oleh pasukan Haftar.
UEA memiliki hubungan kembali dengan pemerintah Suriah yang didukung oleh Iran.
Buktinya UEA yang mengirim bantuan untuk Bashar Al-Assad dan membuka kembali kedutaan besarnya di Damaskus. (T/RI-1/R1)
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)