Gaza, 14 Rajab 1437/ 22 April 2016 (MINA) – Otoritas Pendudukan Israel menangguhkan kunjungan ke Kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha bagi warga Gaza pada Jumat ini (22/4) karena Hari Raya Paskah Yahudi.
Sumber di Kantor Penghubung Palestina mengatakan kepada Ma’an yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) bahwa Otoritas Pendudukan Israel mencegah puluhan warga Palestina yang berusia di atas 60 tahun untuk memasuki Kota Al-Quds melalui persimpangan Erez guna melaksanakan ibadah shalat Jumat berjamaah di Masjid Al-Aqsha.
Pasukan Israel melaksanakan penutupan secara total penyeberangan di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza Palestina pada Hari Raya Yahudi. Penutupan mulai Kamis tengah malam (21/4) dan berlaku hingga Sabtu tengah malam (23/4).
Hanya kasus kemanusiaan, medis, dan kasus luar biasa lainnya akan diizinkan untuk menyeberang setelah mendapat persetujuan dari Koordinator Israel pada Aktivitas Pemerintahan di Daerah (COGAT).
Baca Juga: Tentara Israel Mundur dari Kota Lebanon Selatan
langkah-langkah keamanan diperketat juga diberlakukan di Kota Al-Quds, dengan mengerahkan tambahan pasukan polisi yang dikerahkan di tempat-tempat umum dan perhatian pada Kota Tua Al-Quds Timur.
Pasukan Israel juga menahan sedikitnya 20 warga Palestina di Al-Quds Timur dalam serangan menjelang Jumat fajar.
Penundaan kunjungan warga Gaza ke Al-Aqsha datang satu pekan setelah sekitar 200 warga Palestina di atas usia 60 tahun diizinkan untuk menyeberang dari daerah kantong pantai yang terblokade untuk pertama kalinya sejak pembekuan satu bulan pada kunjungan yang diberlakukan Israel.
Israel, menyusul kesepakatan gencatan senjata yang mengakhiri serangan brutal di Jalur Gaza pada tahun 2014, mulai mengizinkan 200 warga lansia Gaza untuk melakukan ibadah di Al-Aqsha setiap hari Jumat.
Baca Juga: PBB Adopsi Resolusi Dukung UNRWA dan Gencatan Senjata di Gaza
Namun, Israel membekukan perjanjian pada 16 Maret karena tuduhan bahwa warga Palestina bepergian untuk ibadah tidak kembali ke Jalur Gaza pada hari yang sama dari kunjungan, seperti perjanjian yang ditetapkan, mengkliam sebagai “ancaman bagi keamanan.”
Larangan tersebut dicabut Jumat lalu sebagai bagian dari “kebijakan sipil yang luas terhadap Jalur Gaza,” asalkan Palestina “memenuhi komitmen mereka,” juru bicara COGAT.
Seorang juru bicara militer Israel mengatakan kepada Ma’an bahwa penundaan kunjungan Jumat ini terkait dengan Hari Raya Paskah, dan kunjungan akan dilanjutkan pekan berikutnya.
Lebih dari 1,8 juta warga Palestina di Jalur Gaza menderita akibat blokade militer yang diberlakukan Israel dan ditegakkan Mesir di perbatasan selatan.(T/hna/R05)
Baca Juga: Menhan Israel: Ada Peluang Kesepakatan Baru Tahanan Israel
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)