Al-Quds, 15 Syawwal 1436/31 Juli 2015 (MINA) – Seorang pejabat Palestina mengatakan, polisi Israel pada Jumat (31/7) siang menutup gerbang utama Al-Quds menuju kompleks Masjid Al-Aqsha, setelah sebelumnya melakukan pembunuhan seorang bayi Palestina di sebuah desa dekat Kota Nablus, utara Tepi Barat.
“Militer Israel meningkatkan langkah-langkah kekacauan di sekitar masjid, mengerahkan ratusan tentara di sekitarnya dan mendirikan penghalang jalan di pintu masuk Masjid Al-Aqsha,” kata Sheikh Azzam Al-Khatib, Direktur Jenderal Wakaf Situs Islam dan Masjid Al-Aqsha.
“Hanya orang-orang yang berumur di atas 50 tahun dan wanita dari segala usia diizinkan untuk memasuki masjid setelah menjalani pemeriksaan ketat,” tambahnya, sebagaimana dilaporkan WorldBulletin yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Bagi umat Islam, Masjid Al-Aqsha merupakan tempat suci ketiga di dunia. Sedangkan umat Yahudi mengklaim, tempat itu adalah tempat paling suci Yahudi di zaman kuno.
Baca Juga: Jajak Pendapat: Mayoritas Warga Penjajah Israel Ingin Akhiri Perang
Israel menduduki Al-Quds sejak 1967 lalu. Kemudian pada 1980, Yahudi mengklaim Al-Quds sebagai ibukota negara. Yahudi memproklamirkan diri dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (T/P011/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Front Demokrasi Serukan Persatuan di Tepi Barat Palestina