Al-Quds, MINA – Polisi Israel pada Ahad (5/5) menyerbu kantor televisi Al Jazeera milik Qatar di Yerusalem, dan menyita peralatannya setelah keputusan Pemerintah Pendudukan untuk menutup lembaga penyiaran tersebut.
“Inspektur kami, didukung oleh polisi, menyerbu kantor Al Jazeera di Yerusalem dan menyita peralatannya,” kata Menteri Komunikasi sayap kanan Shlomo Karhi, Israel di akun X-nya, Anadolu melaporkan.
Perdana Menteri Pendudukan Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pemerintahannya telah memutuskan untuk menutup operasi Al Jazeera di Israel.
Bulan lalu, Knesset (parlemen) Israel mengeluarkan undang-undang yang mengizinkan penutupan televisi Al Jazeera.
Baca Juga: Israel Akui 66 Tentaranya Cedera dalam 24 Jam
Berdasarkan undang-undang tersebut, menteri komunikasi diberi wewenang untuk menutup jaringan asing yang beroperasi di Israel dan menyita peralatan mereka jika menteri pertahanan mengidentifikasi bahwa siaran mereka menimbulkan “bahaya nyata bagi keamanan negara.”
Televisi yang berbasis di Doha mengecam keputusan pemerintah Israel untuk menutup kantornya dan menyebutnya sebagai “tindakan kriminal.”
“Ironisnya ketika dunia memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia; pemerintah Israel menutup kantor Al Jazeera, mencegah masyarakat mengakses kontennya, mengabaikan dasar-dasar kebebasan berekspresi yang diakui secara universal,” katanya dalam sebuah pernyataan.
Televisi pan-Arab berjanji untuk menggunakan semua saluran hukum yang tersedia melalui lembaga hukum internasional untuk melindungi hak-hak mereka dan jurnalis, serta hak masyarakat atas informasi.
Baca Juga: Menteri Keuangan Israel Serukan Pendudukan Penuh di Gaza Utara
“Al Jazeera mendesak semua kebebasan media, hak asasi manusia, dan organisasi terkait lainnya, untuk mengutuk serangan berulang-ulang terhadap jurnalis dan pers oleh Israel, dan meminta pertanggungjawaban mereka,” tambahnya.
Al Jazeera, yang mengudara dalam bahasa Arab dan Inggris, memiliki kantor cabang di Israel dan tim koresponden yang bekerja sepanjang tahun, termasuk meliput perang Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 34.600 orang sejak 7 Oktober 2023.
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Citra Satelit Tunjukkan Penghancuran Sistematis Area Pemukiman Gaza Utara